Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan terhadap Ketua Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori belum berhenti. Sejak ia mengutarakan komentar seksis soal perempuan terlalu banyak bicara, dirinya dihujani berbagai kritik dan teguran. Teguran terbaru datang langsung dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Dikutip dari Channel News Asia, IOC menyebut komentar Mori sangat tidak pantas. Dan, menurut IOC, pernyataan tersebut juga tidak mencerminkan semangat reformasi Olimpiade, terutama soal peningkatan keterlibatan perempuan.
"Komentar terkini dari Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Mori sangatlah tidak pantas dan kontradiktif dengan komitmen IOC dan reformasi pelaksanaan Olimpiade," dalam keterangan persnya, Selasa, 9 Februari 2021.
IOC tidak menyebutkan lebih lanjut apakah mereka akan memberikan hukuman kepada Mori atau penyelenggara Olimpiade Tokyo secara keseluruhan. Mereka hanya menegaskan bahwa terlepas apa yang dikatakan Mori, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo akan tetap memperjuangkan komitmen kesetaraan gender.Seorang pria memakai masker pelindung di tengah wabah COVID-19 di depan arena Olimpiade raksasa di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang atau pun penyelenggara ajang itu. Presiden IOC, Thomas Bach, sebelumnya sempat menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal dan mereka tak menyiapkan rencana cadangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Hal itu kontras dengan sikap berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Olimpiade Tokyo. Salah satunya, sebanyak 440 sukarelawan telah mengundurkan diri dari Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo sebagai bentuk protes kepada Mori.
Selain itu, Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo juga akan menggelar rapat khusus untuk merespon kasus Mori. Per berita ini ditulis, 5500 keluhan telah masuk ke komite dan mayoritas mendesak Mori untuk mundur. Mori memilih bertahan untuk saat ini.
Mori, pekan lalu, sudah meminta maaf atas komentarnya soal segan melibatkan banyak perempuan di komite. Menurutnya, jika ada terlalu banyak perempuan, rapat komite bisa berlarut-larut karena perempuan terlalu banyak bicara.
Ketika meminta maaf, Mori mengaku kena tegur istri, anak, dan cucu perempuannya. Mantan PM Jepang itu pun membela diri dengan berkata dirinya sudah lama tidak berkomunikasi dengan staf perempuan.
Baca juga: Joe Biden: Jangan Sampai Olimpiade Tokyo Dibatalkan
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini