SURAT pengunduran dirinya dibuat 14 Januari, tapi baru diserahkan pada Presiden Corazon Aquino, Kamis, seminggu kemudian, tiga hari sesudah pemilu lokal berlangsung. Alasannya: tidak mau bikin geger. Kendati masih dicekam dendam pemilu, pengunduran diri Menhan Rafael Ileto (letnan jenderal purnawirawan), tetap saja mengejutkan banyak orang. Nama Ileto mulai mencuat ketika ia menghantam pemberontak komunis Huk dengan satuan Scout Ranger tahun 1950-an dan tambah terkenal saat menentang UU Darurat yang diberlakukan Marcos, 1972. Dia bicara blak-blakan, tapi sangat dihormati di jajaran AFP. Lulusan Akademi Militer West Point, AS, Ileto terkenal karena sikapnya yang antikomunis. Kini citra kebapakan lekat pada dirinya, mengesankan pribadi yang jauh dari ambisi dan intrik. Ketika Honasan melancarkan kudeta, Ileto berbicara tentang "perpecahan di kalangan angkatan bersenjata". Itulah "puncak" ketidakpuasan militer, katanya. Selama menjadi dubes di Muangthai, ia sempat mempelajari cara-cara penumpasan komunis, yang ternyata tidak bisa diterapkannya di Filipina. Mungkin ia kecewa. Ileto adalah tokoh penting yang menyokong Enrile dan Ramos, saat kedua orang itu membangkang terhadap Marcos. Dia juga yang membina "pasukan kuning", tentara pilihan yang bertugas mengawal Cory Aquino. Dalam usianya yang 67 tahun, ia tampak kekar, terbuka pada anak buah, tapi tegar menjalankan disiplin. Ia adalah seorang militer profesional, yang geram melihat bagaimana tentara sudah terlalu dipolisitir. Katika ia ditanya apa yang salah dengan politik Filipina, jawabnya, "Terlalu banyak orang yang mau jadi presiden." Rafael "Rocky" Ileto dihubungi koresponden TEMPO Tito Cruz, pada hari pengunduran dirinya, tepat pukul 10.55 malam. Meski sibuk sehari penuh, ia tidak menolak diwawancarai per telepon, saat itu juga. Berikut petikannya: Mengapa Anda mengundurkan diri? Ya, karena beberapa sebab, saya tidak berhasil mewujudkan rencana-rencana saya. Tapi saya tidak mau menyalahkan siapa pun, apalagi Presiden. Ketika menyadari bahwa saya telah berusaha sebatas kemampuan tapi juga tidak berhasil, maka saya kira orang lainlah yang dapat melaksanakannya. Rencana saya untuk menlenyapkan keretakan dalam tubuh angkatan bersenjata Filipina (AFP), sama sekali tidak digubris. Padahal, kita mesti menghadapi pemberontak komunis yang semakin gencar, kita mesti menangkis ancaman mereka yang begitu besar, yang sebetulnya cuma bisa dipatahkan secara efektif, oleh sebuah angkatan bersenjata yang terorganisasi baik. Saya justru beroleh kesan, reorganisasi AFP tidak menunjukkan kemajuan. Saya berpendapat, jika elemen-elemen perpecahan dan isu-isu kontroversial yang meruyak dalam tubuh militer tidak segera diatasi, semua yang kita capai sejak Februari 1986 bisa hancur berantakan. Apakah pelbagai kekerasari yang sebagian merupakan ulah gerilyawan komunis NPA (Tentara Rakyat Baru), sedikit banyak berpengaruh pada keputusan Anda untuk mengundurkan diri? Tidak, bukan itu. Yang saya sayangkan adalah cara umum pelaksanaan kampanye antipemberontak, dan juga konsep operasi dan organisasi berikut tindakan militernya, yang saya nilai tidak sebaik yang saya harapkan. Ini salah satu sebab mengapa kita tidak begitu berhasil dalam kampanye menumpas pemberntak komunis. Bagaimana Anda menilai hasil pemilu tingkat daerah yang baru saja usai? Saya rasa tiap orang sudah tahu hasilnya. Menurut saya, pemilu kali ini relatif aman, tapi kalau menginggat banyaknya calon yang terbunuh, . . . ya jumlahnya lumayan besar. Menlu Raul Manglapus berkali-kali mengatakan, pmberontak komunis dapat diatasi dengan cara melegalisasikan CPP (Partai Komunis Filipina). Menurut Anda, mana yang terbaik bagi pemerintahan Aquino, legalisasi sebagai satu penyelesaian politik. atau militer? Satu cara saja tidak memadai untuk membereskar pemberontakan komunis. Harus ada pendekatan total menyeluruh. Maksud saya solusi militer yang dibarengi pemecahan ekonomis dari politis. Lagi pula, masalahnya tidak bisa teratasi hanya dengan legalisasi. Nyatanya, legalisasi itu justru mengundang bahaya. Di beberapa negara lain, mereka melegalisasikan partai komunis, tapi itu hanya dilakukan kalau perjuangan bersenjata dihentikan. Jadi, kalau pembrontak komunis tidak lagi ngotot mengangkat senjata, maka boleh saja mereka beralih ke perjuangan politik. Walaupun demikian, kira tidak yakin bahwa tindakan semacam itu akan dilakukan oleh pemberontak komunis di sini. Mereka cenderung melakukan dua hal sekaligus: partisipasi dalam politik dan pemberontakan bersenjata. Itu tergantung strategi yang mereka susun. Tentu mereka akan menggunakan cara apa saja yaug lebih menguntungkan mereka. Jadi, pada saat ini, adalah tidak tepat gagasan legaliasi CPP seperti disarankan Manglapus itu. Mungkin kelak, bila perekonomian kita sudah membaik, dan sulit bagi para komunis untuh mengajak pemuda kita bergabung dengan mereka ke gunug-gunung -- semata-mata karena alasan ideologi -- nah mungkin saat itu kita bisa melegalisasikan komunisme. Kami ingin mendenar pendapat Anda tentang demokrasi di Filipilla. Saya kira kita sudah mengerahkan segala daya upaya, untuk menegakkan pemerintahan demokratis di negeri ini. Kita percaya pada dermokrasi, sebagin besar dari kita memang benar-benar percaya. Masalahnya kini, bagaimana agar demokrasi betul-betul nyata terlaksana. Inilah yang saya kira sedikit sulit. Mungkin kita perlu waktu lebih banyak, juga perlu sumber--sumber yang bisa menggerakkan roda ekonomi kita, barulah demokrasi bisa tumbuh dan berkembang. Di luar ini saya tidak melihat ada cara lain. Dan kalau dengan cara itu akhirnya gagal juga, maka berarti kita akal terjerumus dalam jurang kesulitan. Bagaimana Anda melihat masa depan pemerintahan Aquino? Kita sedang berusaha sebaik mungkin untuk memperkuat pemerintahan Aquino. Walaupun saya tidak lagi duduk dalam pemerintahan, saya akan berusaha dalam batas-batas kemampuan saya, agar pemerintah ini sukses. Ini perlu saya katakan, karena dewasa ini tidak ada alternatif lain yang lebih baik. Saya tetap mendukung pemerintahan Aquino, dan mengusahakan agar demokrasi bisa bertahan di negeri ini. Dengan cara bagaimana Anda akan membantu Aquino? Saya akan bicara dan menyakinkan banyak orang, agar berbuat sejalan dengan apa yang saya kira paling baik. Misalnya, menganjurkan persatuan di kalangan angkatan bersenjata. Ini vital sekali, tidak hanya demi keutuhan AFP sendiri, tapi harus saya katakan bahwa hanya dengan militer yang kukuh dan tangguh, negeri ini bisa diselamatkan dari cengkeraman komunis. Di sini hanya militer yang berjuang melawan komunis dan AFP akan hancur, kalau masih terus terpecah-belah seperti sekarang ini. Bagamana sikap Anda terhadap dinasti politik? Saya bukan politikus, dan saya teruskan pertanyaan ini kepada para politikus untuk menjawabnya. Setelah menjalani dinas militer selama 40 tahun, Saya benar-benar putus hubungan dengan politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini