Konvoi Politik Zapatista

Gerilyawan Zapatista turun dari pegunungan Chiapas. Bukan untuk menyerah, tapi untuk melakukan satu lagi perjuangan politik. Kali ini tanpa senjata. Dipimpin komandan karismatis Marcos, 23 komandan gerilyawan melakukan pawai politik sejak 24 Februari lalu dengan 50 karavan mereka. Zapatour, begitu pawai itu disebut media Meksiko, menuntut pengakuan hak-hak Indian. Tur akan melintasi 12 negara bagian, bermula dari San Cristobal di Chiapas dan akan berakhir di gedung parlemen Meksiko, 11 Maret nanti. Tur menjadi publisitas luar biasa di Meksiko. Sebab, saat itu merupakan pemunculan Marcos—tokoh gerilyawan flamboyan itu—pertama kalinya di depan publiknya sejak pemberontakan 1 Januari 1994. Pawai juga dilakukan untuk merebut dukungan masyarakat agar mendukung perjuangan Zapatista. Pengakuan hak-hak asli Indian adalah tuntutan pokok Zapatista sejak perundingan tahun 1996. Pawai tampaknya tak lepas dari strategi momen. Meksiko, negara miskin dengan 20 juta konsumen, tengah menjadi tuan rumah World Economic Forum. Gelombang protes tak henti mengiringi pertemuan para pemimpin dunia di Kota Meksiko. Komitmen pemerintah pada pasar bebas diserang. "Negeri ini tidak akan menjadi tempat pembuangan sampah," kata Marcos kepada para pendukungnya. Gerilyawan kiri Zapatista mencurinya untuk meraih simpati. Marcos, pria yang selalu bertopeng dengan pipa rokoknya yang khas itu, kini menjadi juru bicara kaum penentang. Arief A. K. (dari berbagai sumber)