Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korban Jatuhnya Kereta Gantung Italia Bertambah Menjadi 14 Orang

Sebanyak 14 orang, termasuk lima warga Israel, tewas dalam kecelakaan kereta gantung di Danau Maggiore, Italia, pada Ahad kemarin.

24 Mei 2021 | 19.15 WIB

Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Sedikitnya 14 orang tewas ketika sebuah kereta gantung jatuh di wilayah tersebut. (Xinhua/Vigili del Fuoco)
Perbesar
Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Sedikitnya 14 orang tewas ketika sebuah kereta gantung jatuh di wilayah tersebut. (Xinhua/Vigili del Fuoco)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 14 orang, termasuk lima warga Israel, tewas dalam kecelakaan kereta gantung di Danau Maggiore, Italia, pada Ahad kemarin. Sebelumnya, dikabarkan hanya delapan orang yang tewas dalam insiden tersebut.

Diberitakan sebelumnya, kereta gantung itu jatuh dari ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Saat kecelakaan terjadi pada Ahad kemarin, kereta gantung sedang membawa rombongan turis dari kota Stresa, dekat Danau Maggiore ke puncak gunung Mottarone.

"Kami berduka atas apa yang terjadi," ujar Wali Kota Stresa, Marcella Severino, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 24 Mei 2021.

Hingga berita ini ditulis, apa penyebab jatuhnya kereta gantung tersebut belum diketahui. Sejumlah saksi mata yang berada di gunung mengaku mendengar desisan keras sebelum kereta gantung jatuh. Hal itu memunculkan keyakinan bahwa kereta jatuh karena kabel yang rusak.

Tim penyelamat bekerja di dekat puing-puing kereta gantung yang jatuh di wilayah Piedmont, Italia utara, pada 23 Mei 2021. Layanan kereta gantung pertama kali dibuka pada Agustus 1970, dan setiap kabinnya dapat mengangkut 40 penumpang. (Xinhua/Vigili del Fuoco)


Severino tidak menutup kemungkinan kecelakaan terjadi karena kabel rusak. Investigasi, kata ia, masih berjalan. Walau begitu, ia mengaku sulit percaya jika penyebabnya benar-benar kabel rusak. Salah satu alasannya, kata ia, layanan kereta gantung itu belum lama ini dibuka kembali seiring membaiknya pendemi COVID-19.

Selain itu, Severino mengatakan perawatan perkabelan dan infrastruktur kereta gantung juga rutin dilakukan. Bahkan, ia mengatakan kabel kereta gantung belum lama ini diganti.

"Ini momen yang buruk bagi kami dan komunitas kami mengingat kami baru saja membukan tempat liburan ini (setelah pandemi). Ini sulit dipercaya," ujar Severino.

Menurut laporan Reuters, korban jatuhnya kereta gantung ditemukan di beberapa titik. Ada yang ditemukan tewas di dalam kereta gantung, ada juga yang ditemukan terlempar ke hutan. Ketika kereta gantung ditemukan, kondisinya sudah rusak dan pesuk.

Di lokasi kejadian, dua anak-anak ditemukan terluka. Mereka telah dilarikan ke rumah sakit. Namun, hanya satu yang bertahan. Identitas mereka belum diketahui dan belum ada yang membesuk. Hal itu membuka kemungkinan mereka tidak berasal dari Italia dan orang tua mereka masuk dalam daftar korban tewas.

Baca juga: Kereta Gantung di Italia Jatuh, 8 Tewas

ISTMAN MP | REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus