Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang dewasa korban pelecehan seksual di New York mendapat kesempatan untuk menuntut atas dugaan kejahatan yang mereka alami puluhan tahun lalu mulai Kamis, 24 November 2022, ketika undang-undang baru memungkinkan dihidupkannya kembali berbagai kasus termasuk yang melawan rumah sakit, bank Wall Street sampai mantan Presiden AS Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Undang-Undang Penyintas Dewasa New York menciptakan periode satu tahun bagi para korban untuk mengajukan tuntutan hukum yang biasanya tidak bisa dilakukan karena kasusnya sudah terlalu tua.
Mantan kolumnis majalah Elle E. Jean Carroll diperkirakan akan menuntut Trump di bawah undang-undang baru atas dugaan pemerkosaan 27 tahun lalu di ruang ganti department store Manhattan Bergdorf Goodman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump membantah memperkosa Carroll atau mengenalnya pada saat itu, dan mengatakan dia "bukan tipe saya".
Undang-undang tersebut akan menghidupkan kembali klaim terhadap pelaku dan perusahaan atas pelecehan di tempat kerja pada 1980-an dan 1990-an, ketika pemberi kerja lebih toleran terhadap pelanggaran, kata Doug Wigdor, seorang pengacara yang menangani tuntutan pelecehan seksual.
"Banyak orang tidak melapor, karena mungkin wanita khawatir dengan karir mereka dan stigma terkait dengan melapor," kata Wigdor, yang akan mulai mengajukan kasus minggu depan. "Dan sekarang pandangan itu telah berubah secara signifikan."
Banyak negara bagian telah memperluas atau mencabut sementara undang-undang pembatasan klaim pelecehan setelah gerakan #MeToo dan skandal pelanggaran seksual seperti yang melibatkan tim Senam AS.
Satu orang yang tidak akan dituntut adalah Harvey Weinstein, mantan produser film yang menjalani hukuman 23 tahun penjara atas kejahatan seks di New York dan menghadapi gerakan #MeToo, karena klaim atas pelecehannya diselesaikan tahun lalu.
Gubernur New York Kathy Hochul menandatangani undang-undang tersebut pada bulan Mei. Keputusan ini mencontoh Undang-Undang Korban Anak negara bagian yang menghidupkan kembali klaim lama atas pelecehan seks anak dan menyebabkan ribuan tuntutan hukum terhadap sekolah, gereja, dan organisasi pemuda.
Jumlah kasus orang dewasa cenderung lebih rendah dari kasus yang melibatkan anak-anak, kata Jeff Herman, seorang pengacara yang mewakili korban pelecehan seksual.
Salah satu tantangan untuk kasus pelecehan orang dewasa adalah menentukan kasusnya, kata Herman. "Dengan orang dewasa, itu benar-benar 'katanya, katanya'."
Herman mengatakan akan mengajukan class action atas nama korban pelecehan yang diduga dilakukan Robert Hadden, mantan ginekolog di rumah sakit berafiliasi dengan New York-Presbyterian dan Columbia University.
Kelompok rumah sakit telah mencapai penyelesaian $165 juta dengan hampir 150 pasien pada bulan Oktober dan diselesaikan dengan kelompok terpisah yang terdiri dari 79 wanita dengan uang tuntutan $71,5 juta pada bulan Desember.
Hadden mengaku bersalah pada 2016 atas dua dakwaan di negara bagian New York karena tindakan kriminal seks tingkat tiga dan sentuhan paksa dan sekarang menunggu persidangan di pengadilan federal Amerika.
REUTERS