SEORANG bekas perdana menteri bunuh diri, Sabtu lalu. Dan Perancis kini diliputi pertanyaan, mengapa Pierre Beregovoy, 67 tahun, tokoh sederhana itu menembak sendiri kepalanya? Belakangan ini serangan terhadap orang yang merangkak dari bawah itu, yang pernah menjadi pekerja kereta api, memang gencar. Pers menuduhnya terlibat korupsi. Tahun 1986, sewaktu ia masih menjadi menteri ekonomi dan keuangan, Beregovoy meminjam uang tanpa bunga pada seorang pengusaha, sebesar sejuta franc, untuk membeli apartemen seluas 100 m2. Sialnya, pengusaha itu kemudian dijebloskan ke penjara karena kemudian kedapatan melakukan manipulasi. Kritik pers ini terasa sangat keras karena Beregovoy adalah pencanang pemberantasan korupsi. Serangan yang tak langsung, Perdana Menteri Edouard Balladur, yang menggantikan Beregovoy, akhir-akhir ini sering mengatakan bahwa ia tak menduga ekonomi Perancis yang diwarisi dari pendahulunya demikian bobrok. Maka, orang menduga Beregovoy bunuh diri untuk memprotes ''ketidakadilan'' yang ditimpakan orang kepadanya. Adakah salah, katanya suatu saat, meminjam uang untuk sekadar memiliki apartemen pribadi? Dan ia telah melunasi utang itu sebelum terbongkar bahwa pemiliknya melakukan manipulasi. Kini muncul dugaan, Beregovoy korban kelompok sayap kanan yang memenangkan pemilu. Mereka tampaknya ingin menimpakan kemerosotan ekonomi Perancis ke Partai Sosialis. Yang disayangkan, pers yang memberitakannya menjuruskan serangan ke pemimpinnya tanpa menampilkan sisi lainnya. ''Silakan melihat rumah Pierre. Lihat mebelnya, lihat sepatunya, lihat kaus kakinya. Seantero Perancis bisa terbahak-bahak melihatnya,'' kata Pierre Oxe, menteri dalam negeri, yang tahu bahwa bekas perdana menteri itu sering memakai kaus kaki yang tumitnya bolong. Mungkin inilah contoh bahwa politik memang kotor dan kejam. LPS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini