Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Koridor Konflik Kongo

Karena Republik Demokratik Kongo berbatasan dengan banyak negara, tak mengherankan jika sejarahnya penuh dengan gesekan, tarik-menarik, dan benturan kepentingan di antara negara-negara tersebut.

2 Juli 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

30 Juni 1960
Kongo merdeka dari Belgia.

11 Juli 1960
Moise Tshombe menya-takan kemerdekaan Kata-nga (sekarang Shaba) provinsi di selatan Kongo, ingin berpisah dari Kongo.

Akhir 1963
Pemberontak Katanga lari ke Angola.

Juni 1964
Pasukan PBB yang membantu memadamkan pemberontakan meninggalkan Kongo.

30 Juni 1964
Tshombe menjadi presiden Kongo.

Nopember 1965
Tshombe dikudeta pasukan milisi pimpinan Kolonel Joseph Desire Mobutu.

1970
Mobutu mendirikan partai Popular Movement of the Revolution (MPR).

1971
Mobutu mengganti nama Kongo menjadi Zaire dan Kota Leopoldville menjadi Kinshasa.

1972
Mobutu mengganti namanya menjadi Mobutu Sese Seko dan memerintahkan orang Zaire yang bernama Eropa agar berganti nama menjadi nama asli Afrika.

1972
300 ribu Hutu dibunuh oleh tentara pemerintah Burundi. Pengungsi Hutu lari ke Kongo.
1974
Mobutu memaksa semua investor asing menjual semua perusahaan mereka kepada orang Zaire. Per-ekonomian semakin parah.

1977
Pintu untuk investor asing kembali dibuka. Terjadi pemberontakan lagi di Katanga.

Akhir 1987-1988
Kelompok oposisi Mobutu ditangkapi dan dipenjara.

Juni 1991
Mobutu menyetujui konstitusi yang memungkinkan pemilihan umum multipartai.

1992
Etiene Tshisekedi diangkat jadi perdana menteri dan dipecat lagi oleh Mobutu setahun kemudian.

1993
Terjadi bentrok antarpasukan bersenjata di Zaire (sekarang Kongo), ratusan penduduk sipil meninggal dan ratusan lainnya kehilangan tempat tinggal.

1994
500-800 ribu orang, sebagian besar Tutsi, dibunuh oleh tentara Rwanda yang didominasi Hutu. Juga ratusan Hutu yang tak bersenjata dibunuh oleh milisi Rwandan Patriotic Front (RPF) yang beretnis Tutsi. Akibatnya, sekitar 1,3 juta orang Hutu mengungsi ke timur Zaire, ketika milisi RPF berhasil menumbangkan pemerintahan Hutu di Rwanda.

Oktober 1996
Etnik Tutsi di kawasan timur Zaire memberontak. Pemberontakan anti Mobutu merebak.

17 Mei 1997
Mobutu tersingkir, lari ke luar negeri dan mati di pengasingan. Pemimpin kudeta, Laurent Kabila, menjadi presiden dan nama Zaire kembali menjadi Kongo.

Agustus 1998
Pemberontakan kembali merebak di Kongo, antara etnis Tutsi dan tentara yang loyal pada Kabila, didukung oleh Angola, Zimbabwe, dan Namibia. Uganda dan Rwanda ikut mendukung pemberontakan.

Awal 1999
Zimbabwe dan Angola menarik sebagian dukungan karena masalah dalam negeri.

Mei 1999
Pemberontak pecah antara kubu yang didukung Rwanda dan Uganda.

Agustus 1999
Rwanda dan Uganda, yang semula sobat, mendukung pertempuran dua kubu pemberontak di Kisangani.

31 Agustus 1999
Perjanjian damai ditandatangani di Lusaka, Zambia, berisi gencatan senjata, penempatan pasukan perdamaian PBB, dan dialog nasional. Tapi konflik bersenjata tetap terjadi hingga kini.

Awal Juni 2000
Kembali terjadi bentrok antara pemberontak pro-Rwanda dan Uganda di Kongo.

Akhir Juni 2000
Tentara Rwanda dan Uganda sepakat mundur dari Kisangani.

BB (Dari berbagai sumber)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus