Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Roma kini memiliki vending machine yang bisa menjual makanan paling populer Italia, pizza, yang keluar dari mesin dalam keadaan hangat seperti baru dimasak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada abad ke-19, Raffaele Esposito menemukan pizza yang kini terkenal di seluruh dunia, dan kini pizza bisa didapat dari mesin penjual pizza otomatis dalam waktu tiga menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters, 7 Mei 2021, pembeli yang menggunakan mesin merah "Mr Go Pizza" dapat memilih empat jenis pizza yang berbeda dengan harga mulai dari 4,50 hingga 6 euro.
Mesin menguleni dan menutup adonan dan pelanggan dapat menyaksikan pizza dimasak di balik jendela kaca kecil.
Banyak ulasan pelanggan tentang mesin pembuat pizza, salah satu yang pertama di Roma, mulai dari cukup puas sampai tidak menyukai pizza yang muncul dari mesin penjual otomatis.
"Kelihatannya bagus tapi jauh lebih kecil daripada di restoran dan ada lebih sedikit topping," kata Claudio Zampiga, seorang pensiunan.
Claudio Zampiga mengendus pizza yang baru matang dari mesin penjual pizza otomatis pertama, yang mampu menguleni, membumbui, dan memasak pizza dalam tiga menit, di Roma, Italia, 6 Mei 2021. [REUTERS / Yara Nardi]
Orang telah makan roti pipih dengan topping selama ribuan tahun, tetapi secara umum diterima bahwa pizza disempurnakan di Napoli, di mana pizza menjadi makanan jalanan untuk orang miskin.
Menurut tradisi, Esposito menciptakan "Pizza Margherita" klasik pada 11 Juni 1889 untuk menghormati permaisuri, Margherita dari Savoy, selama kunjungannya ke Napoli bersama Raja Umberto I.
Dia menggunakan tomat, mozzarella dan daun kemangi untuk mewakili warna bendera Italia yang baru bersatu: merah, putih dan hijau. Sebuah plakat ditempelkan di dinding di Napoli yang bertuliskan "Pizza Margherita lahir di sini."
Fabrizia Pugliese, seorang penduduk asli Napoli dan mahasiswa di Roma, mencoba pizza yang dibuat dengan mesin dan memberikan acungan jempol, dengan mengatakan bahwa rasanya lebih mirip seperti "piadina", sebuah panganan roti tipis tidak beragi yang populer di Italia utara.
"Tidak apa-apa tapi ini bukan pizza," kata Pugliese.
Seorang pria melihat sambil menunggu pesanannya di mesin penjual pizza otomatis pertama yang mampu menguleni, membumbui, dan memasak pizza dalam tiga menit, di Roma, Italia, 6 Mei 2021. [REUTERS / Yara Nardi]
Gina, seorang pensiunan yang menolak memberikan nama belakangnya, langsung menolak konsep mesin pembuat pizza.
"Mengerikan. Pizza benar-benar perlu dimakan panas, segera. Ini tidak bagus bagi saya," katanya.
Menurut orang Italia, tradisi memakan pizza bukan sekadar memakannya, tetapi juga menonton pizzaiolo (pembuat pizza) menguleni adonan dan memasaknya dalam oven batu bata yang membakar kayu di depan meja Anda.
Di lokasinya saat ini, setidaknya mesin "Mr Go Pizza" akan menghadapi persaingan ketat untuk mendapat pelanggan.
Di dekatnya terdapat restoran tradisional Napolitano, yang menggunakan oven batu bata.
"Saya bahkan tidak berpikir untuk makan pizza yang dibuat dengan mesin," kata Giovanni Campana sambil menggigit pizza.
Raffaele Esposito, yang membuat pizza untuk seorang ratu 132 tahun yang lalu, kemungkinan besar akan setuju bahwa pengalaman memakan pizza yang terbaik adalah dibuat oleh pizzaiolo, bukan dengan vending machine.
REUTERS