Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin murka atas dicabutnya sanksi Uni Eropa terhadap tiga pengusaha Rusia. Kremlin mengatakan ketiga pengusaha itu menyuarakan pandangan anti-Rusia agar sanksinya dicabut oleh Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uni Eropa telah menghapus sanksi terhadap tiga pengusaha Rusia atas peran mereka dalam invasi Moskow ke Ukraina. Namun Uni Eropa memperbarui sanksi kepada orang lain dalam jumlah yang lebih banyak. Blok yang beranggotakan 27 negara tersebut telah memasukkan sekitar 1.600 individu dan entitas ke dalam daftar hitam pembekuan aset dan larangan visa sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ihwal pencabutan sanksi itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa kecil kemungkinan Eropa dapat menjelaskan logika proses pengambilan keputusan di balik sanksi tersebut. Menurut Peskov, pengusaha Rusia yang berbeda telah mengadopsi metode yang tak sama ketika mencoba untuk menghapuskan diri dari daftar sanksi.
“Ada pengusaha yang mengambil posisi anti-Rusia dan mencoba mencabut sanksi demi 12 keping perak. Mereka adalah pengkhianat,” kata Peskov.
“Ada (juga) pengusaha yang secara sistematis dan metodis membela kepentingan mereka di pengadilan. Ini adalah hak setiap pengusaha dan kami memperlakukannya dengan hormat,” kata Peskov.
Rusia menganggap setiap penyitaan properti pribadi atau perambahan terhadap aset bisnis individu bertentangan dengan undang-undang internasional.
Presiden Vladimir Putin minggu ini menggambarkan salah satu pendiri perusahaan teknologi Yandex Arkady Volozh sebagai orang berbakat yang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya. Bulan lalu Volozh menyampaikan pendapat anti-perang.
Eropa telah memperpanjang sanksi terhadap Volozh pekan ini. Pada bulan lalu, dia mengecam invasi “biadab” Rusia ke Ukraina.
“Hal ini terkait dengan keinginan orang-orang tersebut untuk mempertahankan bisnisnya, mempertahankan asetnya, terutama jika orang-orang tersebut telah pindah dan memutuskan untuk tinggal di negara lain,” kata Putin, Selasa lalu.
Sementara itu, tiga pengusaha yang sanksinya dicabut oleh Uni Eropa adalah Grigory Berezkin, Farkhad Akhmedov dan Alexander Shulgin. Komandan militer Rusia Georgy Shuvaev, yang dilaporkan tewas di Ukraina, juga dikeluarkan dari daftar.
“Dalam konteks peninjauan sanksi, dewan juga memutuskan untuk tidak memperbarui daftar empat orang,” kata UE dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan nama mereka.
Penghapusan ketiga pengusaha tersebut dari daftar sanksi terjadi ketika Uni Eropa menghadapi banyak tantangan hukum dari oligarki Rusia atas dimasukkannya mereka ke dalam daftar tersebut.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: AS Kembali Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Turki karena Bantu Rusia