Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, yang memberontak berbondong-bondong menuju Moskow sebelum pemimpin mereka, Yevgeny Prigozhin, memerintahkan untuk kembali ke pangkalan demi menghindari pertumpahan darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemberontakan oleh Prigozhin yang menjadi puncak dalam perseteruan selama berbulan-bulan dengan Kementerian Pertahanan Rusia atas perang Ukraina menjadi ancaman terbesar yang dihadapi Presiden Vladimir Putin dalam 22 tahun pemerintahannya.
Kronologi Pemberontakan
Pasukan Wagner memiliki peran besar dalam pertempuran di garis depan Ukraina, termasuk mengibarkan bendera Rusia di Kota Bakhmut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut kronologi pemberontakan tentara Wagner pada akhir pekan lalu dilansir dari Al Jazeera.
23 Juni 2023
Prigozhin merilis video yang meningkatkan perseteruan dengan petinggi militer Rusia. Untuk pertama kalinya, ia menolak justifikasi Putin dalam invasi ke Ukraina.
Pada rekaman audio yang diunggah melalui Telegram, Prigozhin mengatakan bahwa kejahatan militer Rusia harus dihentikan dan pasukan Wagner akan memimpin “pawai keadilan” bagi Ukraina.
Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menggugat pidana Prigozhin atas tuduhan bahwa pria berusia 62 tahun itu menyerukan pemberontakan bersenjata terhadap negara.
Wakil Komandan Perang Rusia di Ukraina, Sergey Surovikin, mendesak pasukan Wagner agar tidak melanjutkan perlawanan mereka terhadap kepemimpinan militer federal serta kembali ke pangkalan mereka.
24 Juni 2023
Prigozhin mengatakan bahwa pasukan Wagner tengah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia dan siap sepenuhnya untuk melawan militer Rusia.
Pasukan Wagner memasuki Kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, menurut Prigozhin dalam rangkaian rekaman audio berikutnya.
Gubernur wilayah Rostov yang berbatasan dengan Ukraina memberi tahu warga setempat supaya tetap tenang dan berada di rumah karena pasukan Wagner telah menguasai kota.
Prigozhin mengaku dapat dukungan dari penduduk setempat dan berhasil merebut markas tentara Rusia di Rostov-on-Don tanpa melepas satu pun tembakan.
Kementerian Pertahanan Rusia meminta pasukan Wagner untuk meninggalkan Prigozhin yang telah menipu dan menyeret mereka ke dalam “aksi kriminal”.
Lewat pidatonya di televisi, Putin berjanji untuk menghancurkan apa yang ia sebut sebagai “pemberontakan bersenjata”. Ia menuduh Prigozhin telah melakukan “pengkhianatan” dan “tikaman dari belakang”.
Helikopter militer Rusia menembaki konvoi tentara Wagner yang sudah lebih dari setengah jalan menuju Moskow setelah merebut Rostov pada malam sebelumnya.
Kepala Badan Intelijen Asing (SVR) Rusia, Sergei Naryshkin, menyatakan bahwa upaya Prigozhin untuk memicu perang saudara telah gagal.
Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya sekaligus sekutu Putin, mengatakan bahwa Kadyrovit (Pasukan Khusus Akhmat) siap membantu untuk melawan pemberontakan Prigozhin dan menggunakan kekerasan jika perlu.
Tentara Rusia Siapkan Senapan Mesin
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah berbicara dengan pemimpin Prancis, Jerman, hingga Inggris untuk menegaskan dukungan mereka terhadap Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pemberontakan bersenjata oleh Grup Wagner sebagai tanda pelemahan Putin dalam invasinya ke Ukraina.
Putin menandatangani undang-undang yang mengizinkan penahanan selama 30 hari atas pelanggaran darurat militer di tempat-tempat tertentu.
Seorang anggota parlemen, Pavel Krasheninnikov, menjanjikan amnesti (pengampunan atau penghapusan hukuman) kepada pasukan Wagner jika mereka menurunkan senjata dengan segera.
Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan negara-negara Barat agar tidak memanfaatkan konflik internal dengan Grup Wagner untuk mempromosikan sentimen anti-Rusia (Russophobia).
Staf Kepresidenan Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan bahwa ia menengahi kesepakatan dengan Prigozhin yang telah setuju untuk meredakan situasi.
Prigozhin beserta semua tentara Wagner mengosongkan markas militer Rusia di Rostov-on-Don.
Juru Bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, menyebut upaya pemberontakan oleh Grup Wagner tidak akan memengaruhi serangan militer di Ukraina.
Prigozhin akan pergi dan tinggal di Belarusia tanpa ada tuntutan yang diajukan terhadapnya. Tentara Wagner yang tidak berpartisipasi dalam aksi pemberontakan bakal ditawari kontrak militer.
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM (CW)