Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan bir asal Denmark sedang mengembangkan botol kertas sebagai upaya mengurangi penggunaan limbah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan bir Carlsberg pada Kamis kemarin mengungkapkan dua prototipe baru yang dapat didaur ulang dari botol serat kayu dan diharapkan bisa dibawa pasar secara luas. Satu versi dilapisi dengan film tipis plastik PET daur ulang untuk mencegah bir merembes keluar. Yang lainnya menggunakan lapisan berbasis bio. Prototipe akan digunakan untuk menguji lapisan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Carlsberg, inovasi adalah cara untuk menurunkan dampak limbah perusahaan terhadap lingkungan dan memberi konsumen pilihan baru yang menarik.
Botol serat lebih baik untuk lingkungan daripada aluminium atau kaca karena botol tersebut bersumber bisa didaur ulang, dan karena bahan tersebut memiliki dampak yang sangat rendah pada proses produksi, terang Myriam Shingleton, wakil presiden pengembangan kelompok untuk Carlsberg, dikutip dari CNN, 16 Oktober 2019.
"Energi dan efisiensi teknologi yang kami gunakan mengurangi emisi karbon dibandingkan dengan proses produksi lainnya," katanya.
Carlsberg mulai mengerjakan kemasan jenis baru pada tahun 2015, dan masih beberapa tahun lagi untuk dinikmati pelanggan. Salah satu alasan mengapa butuh waktu lama untuk mengembangkan botol kertas yang efektif adalah karena Carlsberg perlu memastikan bahwa paket baru tidak mengubah rasa minuman berkarbonasinya, dan karena jenis bahan yang dicari, seperti polimer berbasis lapisan bio, tidak tersedia secara komersial.
Untuk mengembangkan inovasi ini, Carlsberg telah bermitra dengan ahli pengemasan dan perusahaan lain. Pada hari Kamis, perusahaan bir Carlsberg mengatakan bahwa Absolut, Coca-Cola dan L'Oréal bergabung dalam upayanya untuk mengembangkan kemasan botol kertas yang efektif.