Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Langkah panjang mubarak

Kunjungan presiden mesir, husni mubarak ke oman, dalam pembicaraannya dengan presiden reagan di washington, presiden husni mubarak mendesak agar a.s memperbesar bantuan senjatanya kepada oman. (ln)

27 Februari 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UPACARA kehormatan berikut permadani merah menyambut kunjungan 24 jam Presiden Mesir, Husni Mubarak, di Oman. Berdiri gagah dalam pakaian kebesaran, Sultan Qabus bin Said nampak menunggu di lapangan terbang Seeb yang saat itu bersimbah terik matahari. Tak salah lagi, kunjungan singkat pekan silam itu mengandung arti penting bagi kedua negara. Oman, emirat terbesar kedua di jazirah Arab, telah dipilih sebagai tempat hinggap pertama bagi Mubarak sesudah Presiden Mesir itu melanglang ke Roma, Paris, Bonn, London dan Washington. Pilihan ini bukan tanpa perhitungan. Mubarak menyadari, Oman, anggota Liga Arab yang paling netral, tepat sekali untuk diajak bicara lebih dulu oleh Mesir, khususnya tentang situasi Timur Tengah. Bahkan Menlu Mesir Kamal Hassan Ali menyatakan, "Kunjungan tersebut juga memberi kesempatan untuk mempelajari situasi dunia Arab." Sejak Kairo menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel tahun 1979, Mesir bukan saja dicoret dari keanggotaan Liga Arab tapi juga dikucilkan oleh tetangganya sesama Arab. Hanya Oman, bersama Sudan dan Somalia yang tidak memutuskan hubungan diplomatik dengan Kairo. Maka bisa dimaklumi jika Mubarak memerlukan datang ke Oman. Dan langkah ini agaknya tidak sia-sia. Menteri Penerangan Oman Abdel-Aziz El Rawas mengatakan pada pers: "Oman tidak mengabaikan usaha menghidupkan kembali solidaritas Arab. Pemulihan kembali hubungan Mesir dan dunia Arab adalah tuntutan utama Arab, karena Mesir adalah otak dunia Arab. " Keterangan ini mungkin agak berlebihan, tapi memberi petunjuk bahwa Oman, negara kaya berpenduduk hanya 1 juta, berusaha memainkan peran tertentu di kalangan Arab. Sultan Qabus diluga memberikan gambaran pada Mubarak mengenai perkembangan di kalangan Dewan Kerjasama Teluk, satu kelompok negara Arab moderat di bawah pimpinan Arab Saudi. Sementara itu tersiar spekulasi bahwa satu pertemuan sudah disiapkan di Muskat, ibukota Oman, antara Mubarak dan seorang tokoh penting Saudi. Bahkan kalangan diplomatik AS kuat menduga, Saudi akan mendukung kembalinya Mesir ke lingkungan Liga Arab tanpa harus mencabut perjanjiannya dengan Israel. Sebelum sampai pada tahap yang lebih serius, Mubarak nampak cekatan melakukan apa saja yang dianggapnya perlu dilakukan. Contohnya, dalam pembicaraan dengan Presiden Rorlald Reagan di Washington, ia sempat mendesak kepala negara AS itu agar meningkatkan bantuan senjata pada Oman. auh sebelum ini, Sultan Qabus sendiri sudah meyakinkan baik AS ataupun Inggris agar melimpahkan bantuan lebih besar supaya Oman bisa berperan sebagai "polisi yang baik" di Selat Hormuz. Keadaan di sekitar Teluk Persia memang tidak begitu menggembirakan akhir-akhir ini. Ada pembicaraan hal penyatuan Yaman Utara dan Selatan yang komunis, sementara gejolak perang Irak-Iran meningkat lagi untuk kesekian kali. Belum terhitung kerusuhan yang berkelanjutan di Libanon dan kudeta yang berhasil digagalkan di Suriah. Kehadiran Mesir dalam kecamuk seperti ini dipandang dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik. Dalam pada itu menjelang pengembalian Sinai ke pangkuan Mesir April nanti, Mubarak pun bersiap-siap. Pada akhir kunjungan Menlu Prancis Claude Cheysson ke Kairo awal Februari, Mesir mengumumkan pembelian 20 pesawat tempur Mirage yang seluruhnya bernilai US$1 juta. Satu lagi usaha Mubarak untuk tidak sepenuhnya tergantung dalam hal senjata pada AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus