Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Letak Laut Hitam, Lokasi Jatuhnya Drone Milik AS

Amerika Serikat menyebut Rusia bertanggung jawab insiden drone pengintai MQ-9 Reaper miliknya yang jatuh di Laut Hitam.

17 Maret 2023 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sebuah pesawat jet Su-27 Rusia membuang bahan bakar saat terbang di atas pesawat intelijen, pengawasan, dan pengintaian MQ-9 Angkatan Udara A.S. di atas Laut Hitam, 14 Maret 2023 Courtesy of U.S. European Command/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat atau AS mengumumkan drone pengintai MQ-9 Reaper miliknya jatuh di Laut Hitam pada Selasa, 14 Maret 2023. AS menyatakan Rusia bertanggung jawab atas insiden ini. Rusia dituduh AS sengaja berupaya menjatuhkan drone yang tengah berpatroli itu. Rusia disebut sengaja menghantam baling-baling drone MQ-9 Reaper dengan jet Su-27.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar, dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional,” kata James B. Hecker, Komandan Angkatan Udara AS untuk Eropa dan Afrika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sisi lain, Rusia membantah tuduhan AS. Kementerian Pertahanan negara itu menyebut tak ada kontak jet Su-27 dengan MQ-9 Reaper.

Rusia justru menuduh misi pengintaian pesawat udara tak berawak AS di Laut Hitam merupakan provokasi. Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov menyebut drone itu terbang dengan transponder mati, dan memasuki zona operasi militer khusus.

“Kami, Rusia, telah memperingatkan semua orang tentang hal itu. Saya pikir ini adalah provokasi nyata,” katanya kepada wartawan usai konsultasi di Departemen Luar Negeri AS, di mana diplomat itu dipanggil atas insiden tersebut.

Lantas di manakah letak Laut Hitam ini dan seperti apa profilnya?

Melansir Britannica, Laut Hitam terletak di ujung tenggara Eropa. Laut ini Berbatasan dengan Ukraina di utara, Rusia di timur laut, Georgia di timur, Turki di selatan, dan Bulgaria serta Rumania di barat. Luasnya mencapai 422.000 kilometer persegi. Sementara kedalamannya maksimum lebih dari 2.210 meter di bagian selatan-tengah.

Laut Hitam terbentuk akibat pergolakan struktural di Asia Kecil yang memisahkan cekungan Kaspia dari Laut Mediterania. Lambat laun secara bertahap, Laut Hitam terisolasi dan menjadi lautan sendiri. Laut ini terhubung dengan Laut Aegea melalui Bosporus, Laut Marmara, dan Dardanella, serta Laut Azov melalui Selat Kerch. Laut Hitam menjadi muara bagai banyak sungai, termasuk Danube, Dniester, Bug, Dnieper, Kuban, Kzl, dan Sakarya.

Laut Hitam adalah laut air asin, tetapi salinitasnya lebih rendah daripada lautan lainnya di dunia. Salinitas air permukaannya rata-rata antara 17 dan 18 bagian per seribu atau setengah dari lautan. Peningkatan salinitas yang mencolok, hingga 21 bagian per seribu, terjadi di kedalaman kira-kira 50 hingga 150 meter. Ciri penting Laut Hitam adalah oksigen terlarut hanya di permukaan air bagian atas.

Ada sekitar 180 spesies ikan di Laut Hitam, dan seperlima di antaranya bernilai komersial. Yang terpenting adalah khamsa, sprat, horse mackerel, dan lainnya, termasuk spiny dogfish, sejenis hiu kecil yang sangat subur di Laut Hitam. Hanya terdapat sejumlah pulau kecil di Laut Hitam, yang terbesar adalah Zmiyinyy (Fidonisi) di Ukraina, sebelah timur delta Danube, dan Berezan di muara muara Sungai Dniester.

Antara Yunani Kuno dan Turki

Dalam mitos Yunani kuno, laut ini dinamakan Pontus Axeinus, artinya inhospitable sea atau laut yang tidak ramah. Namun ketika koloni didirikan di sepanjang tepi laut, namanya diubah menjadi Pontus Euxinus atau hospitable sea. Sebutan Laut Hitam diungkapkan oleh Orang Turki. Mereka mendapati laut ini penuh badai kala mereka hendak menginvasi wilayah di luar pantai selatan laut. Sejak itu, orang Turki menyebut laut ini dengan nama Karadeniz, atau Laut Hitam.

Menurut penelitian berjudul On The Origins of The Name For The ‘Black Sea’ publikasi Universitas Ege, Institut Studi Dunia Turki, nama ‘Laut Hitam’ secara luas dikaitkan dengan Turki Anatolia. Ini adalah kebiasaan yang mana mereka menyebut Selatan sebagai ‘putih’ dan Utara sebagai ‘hitam’. Namun, sebutan Laut Hitam tersebut pertama kali muncul dalam dokumen Hungaria dan kemudian dalam sumber yang berasal lebih jauh ke Utara, termasuk saga Islandia dan narasi Nordik lainnya.

Orang Turki sendiri memiliki peran kecil dalam menggunakan dan menyebarkan nama Laut Hitam. Beberapa sarjana berpendapat bahwa orang-orang Cumans, orang Turki yang pernah menempati wilayah di sebelah utara Laut Hitam, kemungkinan besar adalah sumbernya. Namun, pada abad pertengahan tradisi Khazarian tampaknya telah menggunakan istilah ‘Laut Hitam’ serta ‘Laut Besar’, meskipun hubungan antara kedua istilah tersebut membutuhkan klarifikasi.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus