Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DENMARK Kartun Nabi Muhammad Terbit Lagi
Sejumlah media Denmark menampilkan kembali karikatur Nabi Muhammad. Selain Jylland-Posten, yang pertama kali menampilkan kartun karya Kurt Westergaard itu pada September 2005, surat kabar Politiken dan Berlingske Tidende juga mencetak ulang karikatur tersebut pada edisi Rabu pekan lalu. Kedutaan besar Denmark di sejumlah negara diserang dan puluhan orang meninggal dalam kerusuhan akibat penerbitan kartun itu pada 2005.
Para redaktur koran di Denmark mengatakan tak seorang pun harus merasa terancam jiwanya karena menggambar. Mereka ingin menunjukkan komitmen terhadap kebebasan berbicara setelah muncul dugaan adanya komplotan untuk membunuh kartunis yang melukis karikatur Muhammad. ”Ketakutan saya berubah menjadi kemarahan dan rasa tak senang,” kata Kurt Westergaard.
Tiga tersangka ditahan di Denmark pada Selasa pekan lalu untuk mencegah pembunuhan terkait dengan terorisme. Kartun itu juga ditayangkan di televisi nasional. Koran yang tak setuju pemuatan itu pun sekarang mendukung kampanye untuk mempertahankan kebebasan berbicara.
SURIAH Pemimpin Hizbullah Tewas
Salah seorang pemimpin Hizbullah, Imad Moughniyah, tewas dalam serangan bom mobil di Distrik Kafar Soussa di ibu kota Suriah, Damaskus, Selasa pekan lalu. Hizbullah menuduh agen Israel berada di balik serangan ini. Israel tak mengakui atau membantah tuduhan itu, tapi sejumlah politikus Israel menyambut baik kematian Moughniyah. Moughniyah diyakini berada di balik serangan pada 1980-an dan 1990-an terhadap militer Amerika dan Israel, termasuk serangan bom di barak militer Amerika di Beirut pada 1993.
Ia diduga memimpin operasi khusus sayap militer Hizbullah. Beberapa tahun belakangan ini dia bersembunyi karena diburu pemerintah AS dan Israel. Kematian Moughniyah adalah pukulan besar bagi Hizbullah, yang memerangi Israel dalam perang Libanon pada 2006, dan juga bagi pendukung Hizbullah di Iran dan Suriah. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memperingatkan bahwa Hizbullah siap menggelar perang terbuka terhadap Israel sebagai pembalasan kematian Moughniyah.
MALAYSIA Badawi Majukan Pemilu
Partai oposisi Malaysia marah karena Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi memajukan jadwal pemilu setelah membubarkan parlemen, Rabu pekan lalu. Partai oposisi tak siap menghadapi pemilu yang hanya tinggal dalam hitungan hari. ”Raja telah menandatangani deklarasi pembubaran parlemen,” kata Badawi.
Badawi tak menjelaskan alasan percepatan pemilu. Tapi, menurut pengamat, Badawi ingin mendapatkan mandat baru sebelum perekonomian Malaysia semakin buruk. Komite Pemilu Malaysia memutuskan pelaksanaan pemilu pada 8 Maret dan kampanye dimulai pada 24 Februari. Padahal semula pemilu dijadwalkan berlangsung pada 16 Mei 2009.
Percepatan pemilu juga mengakibatkan tokoh oposisi Anwar Ibrahim gagal mencalonkan diri. Wakil perdana menteri pada masa Mahathir Mohamad ini dipenjarakan pada 1998 atas dakwaan korupsi dan dilarang berpolitik hingga April 2008.
RUSIA Putin Ancam Arahkan Rudal
Presiden Rusia Vladimir Putin mengulangi ancamannya, Kamis pekan lalu, untuk mengarahkan peluru kendali Rusia ke negara Eropa jika mereka menjadi lokasi penempatan alat dalam jaringan pertahanan rudal yang direncanakan Amerika Serikat. ”Usul Amerika untuk menempatkan sistem penangkal rudal di Polandia dan radar di Republik Cek mengancam keamanan nasional kami,” ujar Putin.
Sebelumnya, Putin juga mengancam akan mengarahkan rudalnya ke Ukraina jika negara bekas republik Uni Soviet itu menyediakan tempat bagi sistem rudal Amerika. ”Kami memperingatkan semua pihak sebelum waktunya: jika Anda mengambil langkah ini, kami akan mengambil langkah kami,” katanya.
Hubungan Rusia dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat semakin mengarah ke situasi perang dingin setelah Amerika ngotot menempatkan sistem rudalnya di dua negara bekas blok Uni Soviet. Amerika berkilah, sistem rudal itu untuk menangkal serangan rudal Korea Utara dan Iran.
RFX (AP, BBC)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo