Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

25 April 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Italia Berlusconi Ingin Mundur

Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Carlo Azeglio Ciampi, Rabu pekan lalu. Langkah ini mengakhiri pemerintahan terlama di Italia sejak Perang Dunia Kedua. Anehnya, walau mengaku ingin mundur, Berlusconi menyatakan siap membentuk pemerintahan baru. ”Saya menerima tantangan membentuk pemerintahan baru,” katanya kepada parlemen Italia. Berlusconi juga membubarkan kabinetnya karena Partai Uni Demokrat Kristen, terkecil dari empat mitra koalisinya, menarik mundur empat menteri mereka.

Aliansi Nasional, mitra koalisi lainnya, juga mengancam mundur dari kabinet jika Berlusconi turun dari kursi pemerintahan dan membentuk pemerintahan baru. Partai nomor dua terbesar dalam koalisi itu menilai kebijakan Berlusconi lebih menguntungkan daerah utara yang makmur. Daerah itu diwakili Liga Utara dalam koalisi tersebut. Jika diberi kesempatan lagi, Berlusconi berjanji mengurangi pengaruh Liga Utara, yang punya tiga pos kementerian dalam kabinet.

Irak Bom untuk Allawi

Perdana Menteri Irak, Iyad Allawi, masih saja menjadi sasaran bom pada akhir pemerintahannya. Rabu lalu, satu aksi bom bunuh diri—dengan mobil—menyerang iring-iringan kendaraan Allawi saat melaju dari rumahnya ke tempat pertemuan anggota kabinet baru. Mobil yang ia tumpangi lolos dari serangan itu. Tapi seorang polisi tewas dan empat lainnya luka-luka.

Serangan itu terjadi satu jam setelah Presiden Jalal Talabani mengumumkan komposisi pemerintah baru. Rencananya, komposisi itu sudah tersusun pada Kamis pekan lalu. Artinya, 11 bulan setelah pemilihan umum Irak yang bersejarah itu. Saat Saddam Hussein masih berkuasa, Allawi kerap menjadi sasaran pembunuhan kaki tangan Saddam. Nasib itu rupanya tak berubah setelah dia menjadi Perdana Menteri Irak.

Inggris Penghargaan untuk Buku Da Vinci Code

Pembaca novel rupanya lebih tertarik pada karya novel Dan Brown bertajuk The Da Vinci Code ketimbang mengindahkan imbauan Takhta Suci Vatikan. Buktinya, novel The Da Vinci Code laris manis menembus angka penjualan 25 juta eksemplar. Diterjemahkan ke dalam 44 bahasa, novel ini menyabet penghargaan ”Book of the Year” dari British Book Awards pada Rabu pekan lalu. ”Untuk dicatat, ini novel,” ujar Dan Brown di London lewat rekaman video yang diputar pada acara itu.

Brown perlu menekankan aspek fiksi karyanya karena novel ini mengundang kontroversi di kalangan gereja. Di dalam buku itu ada cerita tentang Yesus yang menikahi Maria Magdalena dan punya anak. Masih menurut Dan Brown, dalam novel itu juga disebutkan keturunan Yesus masih hidup sampai sekarang, dan semua cerita itu dirahasiakan oleh Gereja Katolik. Takhta Suci di Vatikan pun bereaksi. ”Jangan baca dan jangan beli The Da Vinci Code,” ujar Kardinal Tarcisio Bertone, Maret lalu. Hasilnya? Dua puluh lima juta eksemplar ludes.

Ekuador Memburu Bekas Presiden

Sehari setelah Presiden Ekuador Lucio Gutierrez dipecat, Wakil Presiden Alfredo Palacio memberi perintah penahanan terhadap bekas bosnya itu. Palacio, yang naik menjadi presiden, menuduh Gutierrez menumpas para demonstran saat ia berkuasa. Akibatnya, satu korban tewas. Pemecatan itu merupakan puncak gelombang protes menentang Gutierrez yang berlangsung di lima kota Ekuador, dari Ibu Kota Quito hingga Kota Riobamba di Pegunungan Andes.

Desember tahun lalu, muncul gerakan anti-Gutierrez ketika ia memecat hampir semua hakim Mahkamah Agung. Kelompok oposisi menilai Gutierrez sebagai diktator yang ingin menguasai lembaga kehakiman dan legislatif. Ia berkali-kali menolak mundur karena ingin menyelesaikan masa jabatannya hingga Januari 2007. Namun, keinginan itu terhenti setelah kongres yang didukung tentara memecatnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus