Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zimbabwe
Mengadili Tentara Bayaran
KEJAKSAAN Zimbabwe menyeret 64 tentara bayaran yang mengkudeta pemerintah ke pengadilan yang digelar Jumat pekan kemarin. Mereka, yang ditangkap saat mendarat di Bandara Harare, menghadapi ancaman vonis mati.
Atas prakarsa pemimpin gerilyawan, Severo Moto, pasukan upahan itu ditugasi ikut serta mendepak Presiden Teodoro Obiang Ngeuma. Diiming-imingi perolehan dari minyak sebesar US$ 1,8 juta, mereka diduga bergabung dalam Buffalo Battalion, kelompok militer Afrika Selatan yang terlarang. Kelompok bersenjata ini juga pernah terlibat dalam perang di Namibia dan Angola, 1970-an dan 1980-an. Menteri Dalam Negeri Kembo Mohadi menuduh CIA, intelijen Inggris, dan Spanyol berkomplot merancang kudeta.
Haiti
Melucuti M-16 dan M-14
PERDANA Menteri Haiti hasil pilihan dewan pemerintahan sementara dukungan Amerika Serikat, Gerard Latortue, mulai menyusun kabinet, Kamis pekan lalu. Ia menyerukan persatuan. "Saya datang dengan pikiran terbuka untuk bekerja dengan setiap orang di Haiti," katanya.
Tapi amarah pendukung presiden tersingkir Aristide, yang menentang pemerintahan Latortue, masih berkobar. "Aristide harus kembali! Kami tak ingin Bush menjadi presiden," teriak demonstran.
Di lapangan, Latortue pusing menghadapi bentrok antara pendukung Aristide dan gerilyawan oposisi yang memakai senjata tempur M-16 dan M-14. Hingga kini, kekerasan telah menewaskan sekitar 300 orang. Banyak mayat dibiarkan tergeletak di tempat terbuka. "Jika mayat dibiarkan hingga esok, biasanya babi yang menyantapnya," ujar Remy Ileron, tukang cukur di Port-au-Prince. Maka, Latortue memprioritaskan pelucutan senjata gerilyawan, rekonsiliasi, dan penyiapan pemilu. Ia dibantu pasukan AS, Prancis, Cile, dan Kanada. Repotnya, kelompok gerilya pendukung Aristide hanya akan menyerahkan senjata jika musuh sudah melakukannya.
Yunani
Karamanlis Menang
PEMIMPIN Partai Sosialis Yunani, George Papandreou, mengakui kekalahan partainya dengan mengucapkan selamat kepada lawan politiknya, Costas Karamanlis, 47 tahun, Senin pekan lalu. Sang pemimpin Demokrasi Baru menang pemilu parlemen dengan meraup 45,5 persen suara. Partai konservatif ini menguasai mayoritas dari 300 kursi parlemen dan Karamanlis pun menyabet kursi perdana menteri. Sedangkan partai sosialis Panhellenic Socialist Movement (Pasok) meraih 40,2 persen suara. "Keputusan rakyat ini merupakan kehormatan, dan juga kerja besar," kata Karamanlis.
Kerja besar lagi menanti Karamanlis, memang. Ia harus menyiapkan pesta olahraga Olimpiade, Agustus mendatang. Dia juga harus berunding dengan Turki dan PBB untuk menyelesaikan konflik Siprus. Dengan pekerjaan rumahnya yang segunung, ia harus menyehatkan jajaran birokrasi yang telanjur dijangkiti korupsi selama 23 tahun di bawah kekuasaan partai sosialis. "Ini betul-betul awal baru bagi Yunani," ujarnya.
Korea Selatan
Lewat Podium, Mendepak Roh
GEDUNG parlemen Korea Selatan nyaris jadi arena tinju ketika 20 anggota partai oposisi menyerbu podium, Kamis pekan lalu. Mereka beradu sikut dengan anggota Partai Uri, pendukung Presiden Roh Moo-hyun, yang sudah terlebih dulu menguasai daerah sekitar podium. Apa pasal?
Dengan menguasai mimbar, Partai Uri bisa mencegah dua partai oposisi utama, Grand National Party dan Millennium Democratic Party, menjatuhkan impeachment atas Presiden Roh. Sebab, berdasarkan konstitusi, ketua parlemen hanya bisa mengajukan pemungutan suara lewat podium itu. Jadi, jika oposisi gagal menguasainya, gagallah upaya mendepak Roh. "Gagalkan impeachment," teriak ratusan pendukung Roh di luar gedung parlemen.
Keributan ini dipicu pernyataan Roh. Bulan lalu, sang Presiden menyebut akan melakukan apa saja yang legal untuk mendukung Partai Uri. Bagi dia, ini biasa saja. Tapi Komisi Nasional Pemilu menilai pernyataan Roh itu melanggar undang-undang kampanye. Gayung bersambut, kelompok oposisi di parlemen mengajukan mosi tak percaya Senin pekan lalu untuk mendepak Roh. Dukungan tekenan pun beredar untuk mengegolkan impeachment. Kelompok oposisi optimistis berhasil. Maklum, dua partai oposisi utama menguasai tiga perempat (209) kursi parlemen, sedangkan Partai Uri hanya punya 47 kursi.
Jumat pekan lalu, partai oposisi berhasil menguasai podium, pemungutan suara pun digelar. Hasilnya, parlemen secara resmi meloloskan mosi impeachment. Tapi Roh akan benar-benar tersingkir setelah Mahkamah Konstitusi memprosesnya selama 180 hari.
RFX (Reuters, Korea Herald, The Independent)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo