SIM Ada di Tangan Mereka

Komitet Gosudarstvennoi Bezopasnosti. KGB. Inilah dinas rahasia yang pernah begitu mahaberkuasa di seluruh bekas kawasan Federasi Uni Soviet. Ibaratnya menggenggam hidup-mati setiap makhluk penghuni Uni Soviet, KGB adalah sebuah negara di dalam negara. Mereka mengontrol apa saja—keamanan, politik, ekonomi, militer, pendidikan, kebudayaan. Mereka ada di ruang-ruang birokrasi paling top hingga rumah anggota partai yang paling remeh-temeh, kalau diperlukan. Mereka memiliki "SIM", licence to kill—surat izin membunuh.

Di mata sebagian rakyat Soviet ketika itu, kekuasaan mereka bahkan melebihi Tuhan: nyawa bisa hilang pagi dan petang bila berani membikin berang KGB. Stalin, salah satu bekas pemimpin Soviet, menggunakan KGB untuk membunuh lawan politiknya, termasuk sastrawan Leon Trotsky. Pemimpin Ukraina, Stephan Bandera, tewas setelah menenggak racun KGB. Terorisme internasional bukan hal baru bagi KGB—mereka membuka "kursus dan pelatihan" terorisme pada dekade 1970.

Dinas rahasia Soviet ini didirikan oleh Nikita Khrushchev pada 1954. Dan Presiden Mikhail Gorbachev membubarkannya pada 1991. Tapi, sejatinya, KGB tak lenyap sama sekali. Saat Yeltsin naik menggantikan Gorbachev, KBG yang terserak-serak kembali bertiwikrama dalam bentuk National Security Service (NSS). Kekuasaannya memang tak lagi sedahsyat KGB, jaringannya pun lebih sempit. Tapi struktur dan nilai-nilainya tak berubah.

Seorang veteran KGB bilang begini: "Kami tetap eksis karena tetap dibutuhkan." Putin membuktikan bahwa ucapan itu tak sesumbar belaka.

Berikut beberapa sepak-terjang KGB setelah bubarnya Uni Soviet pada 1991:

21 Agustus 1991
Pemimpin besar KGB, Vladimir Kryuchkov, terlibat dalam kudeta terhadap Presiden Mikhail Gorbachev. Kudeta gagal, ia masuk bui.

24 Oktober 1991
Presiden Gorbachev membubarkan KGB.

19 Desember 1991
Boris Yeltsin menggantikan Gorbachev. Ia meneken dekrit yang melahirkan Kementerian Keamanan dan Urusan Dalam Negeri (MBVD). Jenderal Viktor Barannikov memimpin MBVD. Lembaga ini mengontrol semua arsip dan dokumen warisan KGB. Polah MBVD sama saja dengan KGB, memanipulasi opini publik dan mengontrol kekuasaan. Umpamanya, ahli kimia Vil Mirsayanov mereka jebloskan ke bui karena mempublikasi ke media informasi tentang senjata kimia rahasia yang pernah dipakai KGB.

1999
Bom meremukkan apartemen di Moskow, Vologodonsk, lalu Ryazan. Hasil investigasi jurnalis Prancis menunjukkan NSS berada di balik serangan itu. Tujuannya mencemarkan nama gerilyawan Chechen. Saat itu Vladimir Putin butuh pembenaran perang di Chechnya untuk menang dalam Pemilu 2000. KGB pula yang dituduh membunuh Presiden Chechnya, Dudayev.

13 Februari 2004
NSS ikut campur dalam pemilihan pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, dengan menjagokan Uskup Ioann Vitushkin—kendati Ioann akhirnya kalah dalam pemilihan.

Maret 2004
Sebagian anggota KGB direkrut menjadi anggota kabinet baru Putin.

RFX (dari berbagai sumber)