Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanah longsor di tambang batu giok di Myanmar utara menyebabkan 34 orang hilang. Pejabat tim penyelamat mengatakan pada Senin 14 Agustus 2023 bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden itu terjadi di Hpakant, sebuah kota pegunungan terpencil di negara bagian Kachin sekitar 950 kilometer sebelah utara kota terbesar Myanmar, Yangon. Area tersebut merupakan pusat tambang batu giok terbesar dan paling menguntungkan di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin tim penyelamat lokal yang mengoordinasikan upaya pencarian mengatakan bahwa lebih dari 30 penambang yang sedang menggali batu giok tersapu ke dalam danau ketika tanah longsor melanda di dekat desa Manna sekitar pukul 15.30 pada Minggu.
Dia berbicara dengan syarat anonim karena dia takut ditangkap oleh militer. “Tanah dan puing-puing dari beberapa tambang di dekat desa meluncur 304 meter dari tebing ke danau di bawahnya dan menghantam para penambang di jalan,” katanya.
Dia mengatakan 34 orang dipastikan hilang dan tim penyelamat lokal sedang mencari danau pada Senin. Delapan penambang terluka dan dibawa ke rumah sakit setempat pada Minggu, katanya.
Seorang penambang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena khawatir akan keselamatannya, mengatakan tiga rekannya yang sedang menggali batu giok terbawa ke dalam danau oleh tanah longsor. Dia mengatakan sebagian besar korban adalah laki-laki.
Kecelakaan serupa biasanya terjadi dalam skala yang lebih kecil dan tidak banyak mendapat perhatian.
Para korban biasanya adalah penambang independen yang menetap di dekat gundukan tanah buangan raksasa yang telah digali oleh alat berat yang digunakan oleh perusahaan pertambangan. Mereka mengais potongan batu giok dan biasanya bekerja dan tinggal di lubang tambang yang ditinggalkan di dasar gundukan tanah yang tidak stabil.
Sebagian besar pemulung adalah pendatang tidak terdaftar dari daerah lain.
Pada Juli 2020, setidaknya 162 orang tewas akibat tanah longsor di kawasan yang sama, sedangkan kecelakaan pada November 2015 menewaskan 113 orang.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan penambangan batu giok merupakan sumber pendapatan penting bagi pemerintah militer Myanmar. Penentang peraturan militer menganjurkan sanksi dan boikot untuk mengurangi penjualan batu giok.
Tambang juga merupakan sumber pendapatan utama bagi Tentara Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok etnis bersenjata yang berbasis di negara bagian Kachin . Mereka telah berjuang selama puluhan tahun melawan pemerintah pusat untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar.
Gencatan senjata di kawasan itu terganggu sejak militer merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Wilayah itu sekarang dilanda konflik bersenjata antara militer dan Tentara Kemerdekaan Kachin yang telah mendorong banyak warga sipil ke kamp-kamp pengungsi dan kota-kota terdekat.
Pilihan Editor: Tambang Batu Giok Myanmar Longsor, Puluhan Orang Hilang
CHANNEL NEWSASIA