Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mahathir Dicap Rasis, Sebut Etnis China Tak Berbaur karena Sumpit

Mahathir menyebut etnis China di Malaysia tak berbaur karena makan dengan sumpit. Ia dikritik ramai-ramai.

16 Desember 2021 | 19.20 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menghadiri pertemuan para pemimpin politik dan sipil yang ingin mengubah pemerintahan di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Maret 2016. Mahathir, 94 tahun, menduduki jabatan Perdana Menteri pada Mei 2018 untuk kali kedua. REUTERS/Olivia Harris
Perbesar
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menghadiri pertemuan para pemimpin politik dan sipil yang ingin mengubah pemerintahan di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Maret 2016. Mahathir, 94 tahun, menduduki jabatan Perdana Menteri pada Mei 2018 untuk kali kedua. REUTERS/Olivia Harris

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tentang penggunaan sumpit oleh masyarakat Tionghoa di Malaysia menuai kritik dari komunitas China. Wakil Presiden Asosiasi Etnis China di Malaysia (MCA), Datuk Tan Teik Cheng mengatakan pernyataan Mahathir adalah rasis dan memiliki nilai-nilai sempit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Dr Mahathir tetap tergoda menghasut perbedaan dalam budaya etnis, bahasa, dan gaya hidup rakyat sebagai modal politiknya. Sungguh ironis dan kontradiktif dari watak yang diharapkan dari tokoh politik paling senior Malaysia," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pernyataan itu, menurut Tan, mengnhancurkan persatuan nasional dan menghasut sentimen rasial. "Dengan mengambil contoh makan pakai tangan versus makan dengan sumpit, tidak sehat dalam menjalin ikatan antar-etnis di Malaysia," katanya.

Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyatakan masyarakat keturunan Tionghoa yang masih menggunakan sumpit untuk makan menunjukkan belum berbaur dengan masyarakat Malaysia lainnya, memicu kontroversi. “Mereka belum mengadopsi cara makan orang Malaysia. Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari Cina, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya,” katanya saat meluncurkan memoar Menangkap Harapan: Perjuangan Berlanjut Untuk Malaysia Baru, Minggu, 12 Desember 2021, seperti dikutip Star.

Sekretaris Jenderal MCA Datuk Chong Sin Woon juga menanggapi pernyataan Mahathir. Hubungan ras di Malaysia, kata dia, tidak boleh dirusak oleh pandangan dunia yang ketinggalan zaman dan pemikiran sempit.

“Kami tidak ingin ikatan multiras yang berharga di Malaysia menjadi tegang karena buku baru dan pernyataannya, yang menyebarkan perpecahan rasial dan ekstremisme,” katanya.

Sebagai mantan perdana menteri Malaysia, Dr Mahathir tak bisa melepaskan diri dari pola pikir rasial yang ekstrem. “Sayangnya dia tetap tidak berubah dengan cara lama, masih pahit dan kritis tentang kekhasan etnis dan budaya orang lain,” katanya.

Baca: Mahathir Nilai Komunitas Tionghoa di Malaysia yang Makan dengan Sumpit Tak Berbaur

THE STAR

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus