Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Manila terpecah dua

Moro national liberation front (mnlf) memproklamasikan pemerintah sementara meliputi pulau mindanao, sulu & palawan dengan pm nur misuari. reaksi pemerintah terpecah dua terhadap proklamasi itu. (ln)

13 Desember 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH pemerintah sementara telah diproklamasikan oleh MNLF (Moro National Liberation Front) Kamis pekan lalu, dengan Nur Misuari sebagai perdana menteri dan wilayahnya meliputi tigalau: Mindanao, Sulu, dan Palawan. Reaksi Manila terhadap proklamasi ini terpecah dua. Deputi Menlu Mamintal Tamano menuduh tindakan Misuari sebagai "manuver politik yang mencolok, bertujuan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari tajuk antara pemerintah dan pemberontak muslim". Sebaliknya, Butz Aquino berpendapat, "Proklamasi itu bukanlah tindakan bermusuhan, melainkan justru sebuah persiapan sebelum hak otonomi dilimpahkan mutlak pada mereka." Keterangan Butz senada dengan pernyataan pembantu senior Misuari, Nur Khan, yang menegaskan bahwa pemerintah sementara itu "bukanlah berarti memaklumkan perang terhadap Republik Filipina". Katanya pula, "Tujuan MNLF tak lain untuk memperlihatkan pada dunia bahwa kami punya pemerintahan sendiri." Sementara itu, Butz Aquino, yang sejak mula berperan sebagai penghubung antara Manila dan MNLF, mengakui sebelumnya telah membahas pembentukan pemerintah interim dengan Misuari. Adalah Butz yang memprakarsai pendekatan dengan pemimpin MNLF itu di sebuah negara di Timur Tengah yang kemudian disusul pertemuan kontroversial antara Presiden Aquino dan Misuari di Jolo. Sejak September lalu disepakati adanya gencatan senjata antara kedua pihak secara tidak tertulis. Ternyata, masalah separatis Muslim, tidak terkecuali MNLF, masih jauh dari selesai. Manakala rancangan konstitusi menetapkan adanya hak otonomi bagi masyarakat Islam, Misuari justru angkat bicara menolaknya, tak lain karena ia berteguh membentuk negara terpisah. Tapi MILF (Moro Islamic Liberation Front) dipimpin Hashim Salamat dan BMIP (Bangsa Moro Islamic Party) dipimpin Firdausi Abbas menentang gagasan Misuari. Sementara itu, tersiar berita bahwa Margarita "Ting Ting" Cojuangco, adik ipar Presiden Aquino, telah secara terpisah menghubungi MILF. Timbul pertanyaan: adakah Butz dan Ting Ting sama-sama membawa misi perdamaian untuk minoritas Muslim yang lama terabaikan itu atau justru mengadu domba mereka? Orang hanya bisa menduga-duga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus