Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mantan Kepala Media Suriah Ungkap Rincian Pelarian Bashar Al-Assad

Mantan Kepala Media Suriah menggambarkan rute yang dia Yakini diambil Bashar al-Assad untuk melarikan diri dari ibu kota Damaskus.

7 Januari 2025 | 20.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bashar al-Assad berpidato di depan Parlemen Suriah, di Damaskus, Suriah, Agustus 2020. OCCRP memilih Bashar sebagai Person of the Year karena tingkat kehancuran lintas batas yang telah berlangsung selama beberapa generasi. OCCRP mengungkapkan bila nominasi yang muncul saat ini didapatkan dari penilaian para pembaca, jurnalis, juri person of the year, dan pihak lain yang terlibat dalam jaringan global OCCRP. SANA/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kepala media Suriah, Kamel Saqr, mengungkapkan informasi baru mengenai jam-jam terakhir presiden terguling Bashar al-Assad sebelum melarikan diri ke Rusia dan juga pertemuan terakhirnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam podcast Mazeej Studios yang diproduksi oleh Al Arabiya, Saqr menggambarkan rute yang ia yakini diambil al-Assad untuk melarikan diri ketika pasukan pemberontak Suriah memperoleh kemenangan di lapangan dan mendekati ibu kota Damaskus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya membayangkannya dari Bandara Damaskus dengan menggunakan pesawat pribadi, mengambil jalan pintas selatan dan kemudian jalan bandara untuk mencapai bandara," Saqr menjelaskan. Rute pertama adalah Bandara Internasional Damaskus menuju Pangkalan Udara Hmeimim yang dioperasikan Rusia.

Dia yakin al-Assad menunggu di pangkalan "selama beberapa jam" hingga penerbangannya ke Moskow - bagian kedua dari rute tersebut - diamankan.

"Informasi yang saya dapat menunjukkan bahwa dia tinggal di pangkalan selama beberapa jam sampai pesawat diamankan, dipersiapkan, dan lepas landas serta terbang ke Moskow," kata Saqr.

Rusia diduga telah mengamankan operasi tersebut karena atase militer Rusia bertemu dengan al-Assad dalam dua jam terakhir sebelum pelariannya, menurut mantan kepala media tersebut.

Saqr yakin bahwa ada beberapa orang yang menemani presiden yang digulingkan, termasuk menteri urusan kepresidenan, menteri pertahanan, dan kepala staf al-Assad.

"Di luar itu, saya tidak tahu," ia menambahkan.

Ketika ditanya apakah putra al-Assad ada bersamanya, Saqr mengatakan kedua putranya, Hafez dan Karim, pasti menemaninya juga.

"Yang pasti Hafez dan Karim [ikut bersamanya]," katanya. "Karim kembali bersama kami dengan pesawat yang sama dengan yang kami tumpangi dari Moskow seminggu sebelumnya. Adapun Hafez, saya tidak tahu kapan dia tiba, mungkin dia datang dua hari kemudian."

Pertemuan terakhir Al-Assad dengan Putin

Pada akhir November, lebih dari seminggu sebelum pasukan oposisi menggulingkan rezim al-Assad, presiden yang digulingkan itu berada di Moskow di mana ia juga merencanakan pertemuan dengan Putin.

Saqr mengatakan al-Assad menceritakan kepadanya bahwa dalam pertemuannya dengan Putin, ia meminta bantuan Rusia untuk membantu Iran mengangkut peralatan dan dukungan untuk memperkuat pertahanan rezim terhadap oposisi.

"Permintaan Bashar al-Assad kepada Putin adalah agar dia secara pribadi menangani transportasi udara yang aman yang diperlukan untuk mengirimkan bantuan militer untuk mendukung atau menghentikan kemajuan oposisi Suriah," kata Saqr.

Al-Assad mengatakan kepada Saqr bahwa Putin telah "segera menghubungi kepala stafnya dan meminta agar persiapan dilakukan untuk Korps Garda Revolusi Islam Iran untuk mengangkut apa pun yang diperlukan melalui pangkalan Hmeimim."

Namun, Iran kemudian mengatakan kepada presiden yang digulingkan itu bahwa mereka belum menerima konfirmasi atau "sinyal untuk melanjutkan pemindahan pesawat Iran ke pangkalan Hmeimim [atau] terbang melalui wilayah udara Irak untuk mendarat di pangkalan tersebut."

Moskow ditanyai menyusul tanggapan Iran, tetapi "tidak ada jawaban."

Ketika ditanya apakah ini adalah "trik dari Putin," Saqr mengatakan, "tidak ada penjelasan lain."

Mantan kepala media tersebut kemudian menjelaskan bagaimana ada "tanda" selama pertemuan al-Assad dengan Putin yang mengindikasikan bahwa "ada sesuatu yang tidak beres."

"Biasanya dalam pertemuan semacam itu, sebuah pernyataan pers bersama dikeluarkan," kata Saqr. Namun, tidak ada pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan ini, meskipun rinciannya telah "bocor" dan laporan yang beredar di saluran Telegram Rusia.

Saqr mengatakan bahwa ia telah menyiapkan pernyataan pers dan mengirimkannya kepada pihak Rusia sementara ia menunggu instruksi tentang bagaimana cara melanjutkannya.

"Ini terjadi pada Jumat malam... kami diminta untuk menunggu selama satu jam, lalu satu jam lagi," jelas Saqr. Pihak Rusia kemudian mengatakan bahwa masalah ini akan diputuskan keesokan paginya.

"Pada Sabtu pagi, Bashar al-Assad memberi tahu saya bahwa presiden Rusia telah mengirim seseorang ke kediamannya di Four Seasons Hotel di Moskow untuk memberitahukan kepadanya bahwa [Putin] lebih memilih untuk tidak mengumumkan kunjungan tersebut. Ini datang dari presiden Rusia," kata Saqr. “Itulah akhir dari semuanya.”

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus