Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Maria Branyas, Orang Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Orang tertua di dunia, Maria Branyas, meninggal di usia 117 tahun. Ia telah melewati banyak peristiwa besar mulai dari perang dunia hingga wabah flu.

22 Agustus 2024 | 11.20 WIB

Maria telah tinggal di panti jompo Residencia Santa Maria del Tura de Olot selama 23 tahun terakhir. Selama hidupnya, Maria telah melewati 2 kali perang dunia, pandemi flu Spanyol pada 1918, dan wabah Covid-19. Residencia Santa Maria del Tura de Olot/Handout via REUTERS
Perbesar
Maria telah tinggal di panti jompo Residencia Santa Maria del Tura de Olot selama 23 tahun terakhir. Selama hidupnya, Maria telah melewati 2 kali perang dunia, pandemi flu Spanyol pada 1918, dan wabah Covid-19. Residencia Santa Maria del Tura de Olot/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tertua di dunia, Maria Branyas Morera dari Spanyol, meninggal di usia 117 tahun. Branyas lahir di Amerika Serikat dan pernah melalui dua perang dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Guinness World Records secara resmi mengakui status Maria Branyas sebagai orang tertua di dunia pada Januari 2023, biarawati Prancis Lucile Randon meninggal di usia 118 tahun. "Maria Branyas telah meninggalkan kita. Ia meninggal sesuai keinginannya: dalam tidurnya, dengan tenang dan tanpa rasa sakit," tulis keluarganya di akun media sosial X miliknya. "Kami akan selalu mengingatnya atas nasihat dan kebaikannya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Branyas tinggal selama dua dekade terakhir di panti jompo Santa Maria del Tura di kota Olot di wilayah timur laut Catalonia. Dalam sebuah unggahan di akun media sosial yang dikelola keluarganya, ia telah mengatakan pada Senin lalu bahwa dia merasa lemah.

"Waktunya sudah dekat. Jangan menangis, aku tidak suka air mata. Dan yang terpenting, jangan menderita untukku. Ke mana pun aku pergi, aku akan bahagia," ujarnya di akun yang dikelola keluarganya.

Setelah kematian Branyas, orang tertua yang masih hidup di dunia adalah Tomiko Itooka dari Jepang, yang lahir pada tanggal 23 Mei 1908 dan berusia 116 tahun, menurut Kelompok Penelitian Gerontologi yang berpusat di AS.

Branyas telah melalui banyak peristiwa. Ia berhasil selamat dari pandemi flu 1918, Perang Dunia I dan Perang Dunia II, serta perang saudara Spanyol. Ia tertular Covid-19 pada 2020 hanya beberapa minggu setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-113, tetapi telah pulih sepenuhnya.

Putri bungsunya, Rosa Moret, pernah menghubungkan umur panjang ibunya dengan "genetika." "Dia tidak pernah pergi ke rumah sakit, dia tidak pernah mengalami patah tulang, dia baik-baik saja, dia tidak merasakan sakit," kata Moret kepada televisi regional Catalan pada tahun 2023.

Kepala pemerintahan daerah Catalonia, mantan menteri kesehatan Salvador Illa, menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga Branyas dalam pesan yang diunggah di X.

"Kita kehilangan seorang wanita yang menawan, yang telah mengajarkan kita nilai kehidupan dan kebijaksanaan selama bertahun-tahun," katanya, sambil memanggilnya "nenek Catalonia".

Maria Branyas lahir di San Francisco pada tanggal 4 Maret 1907 tak lama setelah keluarganya pindah ke Amerika Serikat dari Meksiko. Seluruh keluarga memutuskan untuk kembali ke negara asal mereka, Spanyol, pada 1915 saat Perang Dunia I sedang berlangsung. Saat perang, pelayaran kapal melintasi Atlantik amat sulit.

Penyeberangan itu juga ditandai dengan tragedi. Ayah Maria Branyas meninggal karena TBC menjelang akhir pelayaran, dan peti jenazahnya dibuang ke laut.

Maria Branyas dan ibunya menetap di Barcelona dan tahun 1931, lima tahun sebelum dimulainya perang saudara Spanyol tahun 1936 hingga 1939. Ia menikah dengan seorang dokter.

Pasangan itu hidup bersama selama empat dekade hingga suaminya meninggal pada usia 72 tahun. Dia memiliki tiga anak, termasuk satu yang telah meninggal, 11 cucu, dan banyak cicit.

"Saya belum melakukan sesuatu yang luar biasa, satu-satunya hal yang saya lakukan adalah hidup," kata Branyas kepada surat kabar harian Catalan La Vanguardia pada tahun 2019.

Manel Esteller, bagian dari tim peneliti dari Universitas Barcelona yang mempelajari DNA Branyas untuk menentukan sumber umur panjangnya, mengatakan kepada surat kabar harian Spanyol ABC pada bulan Oktober 2023 bahwa ia terkejut dengan kesehatannya yang baik.

"Pikirannya jernih sepenuhnya. Ia mengingat dengan sangat jelas kejadian-kejadian saat ia baru berusia empat tahun, dan ia tidak memiliki penyakit kardiovaskular, yang umum terjadi pada orang tua. Yang ia miliki hanyalah masalah mobilitas dan pendengaran. Sungguh luar biasa," kata profesor genetika tersebut.

Orang tertua yang pernah hidup yang terverifikasi adalah wanita Prancis Jeanne Louise Calment yang meninggal pada tahun 1997 pada usia 122 tahun dan 164 hari.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus