Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Kepemimpinan Rutte saat ini dihadapkan pada tantangan perang Ukraina dan nasib dukungan Amerika Serikat ke Ukriana di bawah pemerintahan yang baru nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam acara seremonial pengangkatan Rutte di kantor pusat NATO di Brussels, Rutte akan secara resmi mengambil alih jabatan yang selama ini dipegang oleh Jens Stoltenberg dari Norwegia. Stoltenberg telah memimpin NATO di saat turbulensi perang Ukraina pada 2022. Para pejabat dan diplomat di NATO berharap Rutte bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun Stoltenberg dengan 32 negara anggota NATO untuk tetap bisa mendukung Ukraina, mendorong negara-negara anggota menggelontorkan lebih banyak pendanaan untuk pertahanan Ukraina dan menjalin hubungan dengan Amerika Serikat demi keamanan Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi, saat ini ketidak pastian telah membayangi perang Ukraina, di mana telah terjadi pergesekan dan keraguan soal dukungan ke depan dari Amerika Serikat untuk NATO dan Kyev. Pemimpin Amerika Serikat nanti akan ditentukan pada pemilu 5 November 2024 antara Donald Trump dan Kamala Harris.
Trump pada Juli 2024 pernah mengatakan di bawah kepresidenannya nanti, Amerika akan secara fundamental memikirkan kembali "tujuan dan misi NATO." Dia telah berjanji untuk meminta Eropa untuk mengganti "hampir US$200 miliar" amunisi yang dikirim ke Ukraina, dan dia belum berkomitmen untuk mengirim bantuan lebih lanjut ke negara Eropa timur itu jika terpilih.
Trump memotong dana pertahanan untuk NATO menjelang akhir masa jabatannya, dan dia sering mengeluh bahwa Amerika membayar lebih dari yang seharusnya.
Mengenai perang di Ukraina, ia mengatakan bahwa ia akan menyelesaikan konflik tersebut bahkan sebelum menjabat pada Januari. Meskipun dia telah mengajukan beberapa proposal kebijakan yang nyata, dia mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara tahun lalu bahwa Ukraina mungkin harus menyerahkan beberapa wilayah untuk mencapai kesepakatan damai
Rutte adalah pendukung setia Ukraina. Dia mendesak negara-negara Eropa agar berhenti mengeluh soal Trump dan sebaliknya menyarankan agar memperkuat pertahanan. Rutte mengundurkan diri dari jabatan sebagai perdana menteri Belanda setelah menjabat selama 14 tahun.
Perang Ukraina telah menempatkan NATO sebagai pusat ‘urusan’ internasional. NATO didirikan pada 1949 dengan tujuan mempertahankan diri dari setiap serangan Uni Soviet ke negara-negara di Eropa barat.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Daftar Pimpinan Hizbullah Termasuk Hassan Nasrallah yang Dibunuh Israel dalam Sepekan Terakhir
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini