Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Masih muldoon yang berkuasa

Robert muldoon tetap bertahan sebagai perdana menteri selandia baru. meski partainya, yakni partai nasional, kehilangan empat kursi. kursi partai buruh bertambah.

12 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ROBERT Muldoon, yang menjabat perdana menteri sejak enam tahun lampau. masih unggul. Pergantian kursi cuma terjadi di parlemen. Partai Nasional, yang kini memerintah, kehilangan empat kursi. Dari hasil pemilu pekan silam, Nasional mendapat 46 kursi saja. Maka mayoritasnya dalam parlemen (total 92 kursi) menjadi goyah, tapi bertahan. Popularitas Nasional merosot, menurut pengamat politik di Wellington, ibukota Selandia Baru, sejak pemerintahan Muldoon menerima tim rugby (Springbok) Afrika Selatan unpa menghiraukan protes rakyat yang anti perbedaan warna kulit. Afrika Selatan, penganut paham apartbeid, mengirim Springbok ke Selandia Baru, Juli, dan tinggal di negara keranjingan rugby selama dua bulan. Anggapan itu terbukti. Di beberapa tempat dalam kampanye lalu, Muldoon disambut massa dengan spanduk yang bernada anti-rasialis. Pengamanan bagi Muldoon terpaksa diperketat. Itulah pengawalan terbesar bagi seorang kandidat PM sepanjang sejarah Selandia Baru. Di beberapa daerah pedalaman, walaupun banyak penduduknya mendukung Partai Buruh, kebijaksanaan Muldoon menerima tim rugby Afrika Selatan justru mendapat tepuk tangan. Ternyata tak selamanya anggota Buruh beroposisi terhadap Muldoon. Dalam pemilu kemarin Muldoon yang bertarung di daerah Tamaki memperoleh 10.486 suara. Saingannya, Northey (Buruh) cuma mendapatkan 5.829 suara. Dalam Pemilu 1979, perbedaannya tak begitu menyolok. Tapi Partai Buruh, dipimpin oleh Bill Rowling, keseluruhannya mendapat 44 kursi -- naik lima lagi dari tahun 1978. Tambahan wakil Buruh ini dikarenakan kaum muda lebih percaya pada Rowling untuk mengubah nasib Selandia Baru. Saat ini pengangguran di negara yang berpenduduk 3,3 juta jiwa itu hampir mencapai 6% --angka terbesar selama ini di sana. Inflasinya setinggi 15%. Garis politik Partai Nasional tampak tak akan berubah. Berkata Muldoon, yang bertahan sebagai PM: "Tidak akan ada perubahan dalam pemerintahan maupun kebijaksanaan." Ia dikenal berpendirian teguh. Dilahirkan di Auckland, 21 September 1921, Muldoon pergi sekolah ke London, setelah dinas tentara dalam Perang Dunia II. Ia adalah orang pertama dari luar Inggris yang memperoleh Leverhulme Prize -- penghargaan tertinggi dari The London Institute of Cost and Management Accountants. Muldoon paham betul seluk-beluk anggaran belanja negara. Sejak tahun 1960 ia memenangkan kursi parlemen dari Tamaki basisnya sampai sekarang. Ketika partainya dikalahlan Buruh dalam Pemilu 1972, wara Muldoon di parlemen termasuk yang diperhitungkan PM Norman Erick Kirk maupun penerusnya PM Rowling. Tahur 1974, satu tahun menjelang pemilu, Muldoon, yang dijuluki Tnk Bg, terpilih memimpin Partai Nasional. Ternyata tak mengecewakan. Nasional memenangkan 55 kursi parlemen, dan mengakhiri pemerinuhan Buruh. Kemenangan Muldoon bagi Indonesia punya arti yang cukup penting. Pemerintah Muldoon sejak 1979 menyokong posisi Indonesia dalam perdebatan mengenai Timor Timur di PBB--sebelumnya ia bersikap abstain. Selandia Baru antara lain membantu proyek pembangkit listrik panas bumi di lamojang, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus