ROBERT Muldoon, yang menjabat perdana menteri sejak enam tahun
lampau. masih unggul. Pergantian kursi cuma terjadi di parlemen.
Partai Nasional, yang kini memerintah, kehilangan empat kursi.
Dari hasil pemilu pekan silam, Nasional mendapat 46 kursi saja.
Maka mayoritasnya dalam parlemen (total 92 kursi) menjadi goyah,
tapi bertahan.
Popularitas Nasional merosot, menurut pengamat politik di
Wellington, ibukota Selandia Baru, sejak pemerintahan Muldoon
menerima tim rugby (Springbok) Afrika Selatan unpa menghiraukan
protes rakyat yang anti perbedaan warna kulit. Afrika Selatan,
penganut paham apartbeid, mengirim Springbok ke Selandia Baru,
Juli, dan tinggal di negara keranjingan rugby selama dua bulan.
Anggapan itu terbukti. Di beberapa tempat dalam kampanye lalu,
Muldoon disambut massa dengan spanduk yang bernada
anti-rasialis. Pengamanan bagi Muldoon terpaksa diperketat.
Itulah pengawalan terbesar bagi seorang kandidat PM sepanjang
sejarah Selandia Baru.
Di beberapa daerah pedalaman, walaupun banyak penduduknya
mendukung Partai Buruh, kebijaksanaan Muldoon menerima tim rugby
Afrika Selatan justru mendapat tepuk tangan. Ternyata tak
selamanya anggota Buruh beroposisi terhadap Muldoon. Dalam
pemilu kemarin Muldoon yang bertarung di daerah Tamaki
memperoleh 10.486 suara. Saingannya, Northey (Buruh) cuma
mendapatkan 5.829 suara. Dalam Pemilu 1979, perbedaannya tak
begitu menyolok.
Tapi Partai Buruh, dipimpin oleh Bill Rowling, keseluruhannya
mendapat 44 kursi -- naik lima lagi dari tahun 1978. Tambahan
wakil Buruh ini dikarenakan kaum muda lebih percaya pada Rowling
untuk mengubah nasib Selandia Baru. Saat ini pengangguran di
negara yang berpenduduk 3,3 juta jiwa itu hampir mencapai 6%
--angka terbesar selama ini di sana. Inflasinya setinggi 15%.
Garis politik Partai Nasional tampak tak akan berubah. Berkata
Muldoon, yang bertahan sebagai PM: "Tidak akan ada perubahan
dalam pemerintahan maupun kebijaksanaan." Ia dikenal
berpendirian teguh.
Dilahirkan di Auckland, 21 September 1921, Muldoon pergi sekolah
ke London, setelah dinas tentara dalam Perang Dunia II. Ia
adalah orang pertama dari luar Inggris yang memperoleh
Leverhulme Prize -- penghargaan tertinggi dari The London
Institute of Cost and Management Accountants. Muldoon paham
betul seluk-beluk anggaran belanja negara. Sejak tahun 1960 ia
memenangkan kursi parlemen dari Tamaki basisnya sampai
sekarang.
Ketika partainya dikalahlan Buruh dalam Pemilu 1972, wara
Muldoon di parlemen termasuk yang diperhitungkan PM Norman Erick
Kirk maupun penerusnya PM Rowling. Tahur 1974, satu tahun
menjelang pemilu, Muldoon, yang dijuluki Tnk Bg, terpilih
memimpin Partai Nasional. Ternyata tak mengecewakan. Nasional
memenangkan 55 kursi parlemen, dan mengakhiri pemerinuhan Buruh.
Kemenangan Muldoon bagi Indonesia punya arti yang cukup penting.
Pemerintah Muldoon sejak 1979 menyokong posisi Indonesia dalam
perdebatan mengenai Timor Timur di PBB--sebelumnya ia bersikap
abstain. Selandia Baru antara lain membantu proyek pembangkit
listrik panas bumi di lamojang, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini