Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penasihat yang pelupa

Richard allen penasihat keamanan presiden as ronald reagan, mengundurkan diri. dihebohkan menerima uang dari wartawan majalah jepang yang mewawancarai nancy reagan.

12 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RICHARD Allen, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Reagan, pernah menerima uang US$1.000 dari wartawan majalah wanita Shufuo-Tomo (Jepang). Kemudian nona Fuyuko Kamisaka dan temannya (21 Januari) berhasil mewawancarai Nancy Reagan, istri Presiden. Kasus ini terungkap pertengahan November lalu. Akibatnya, Allen dicurigai. Dan pers Amerika menghebohkan persoalannya. Menurut Allen, uang itu sesungguhnya harus diserahkan pada Nancy sebagai ucapan terima kasih. Di Jepang, wartawan sudah biasa memberikan imbalan pada sumber berita. Tapi di AS, hal itu dianggap kurang wajar. Maka Allen "mencegat" uang itu, kemudian menyimpannya dalam sebuah peti hingsa terlupakan. Sesungguhnya, menurut Allen, dia bermaksud mengembalikan uang itu. Departemen Kehakiman mempercayai yengakuan itu. "Allen tidak bermaksud menguasai uang itu untuk kepentingan pribadinya," ujar instansi tersebut pekan lalu. Fuyuko Kamisaka, salah seorang wartawan yang mewawancarai Nancy, membenarkan versi itu. Nona Chizuko Takase, penerjemah, menyerahkan amplop cokelat berisi 10 helai lembaran US$ 100 kepada Allen. "Tapi Allen mengatakan kepada kami bahwa karena dia adalah penasihat kepresidenan, maka dia tak bisa menerima pemberian itu," kata Kamisaka. "Dia kemudian menyatakan ingin mendermakan pemberian tersebut." Sebagai bukti, demikian Kamisaka, Allen juga akan mengirimkan lembar kwitansi penyerahan. Toh sampai kasus itu terungkap, dia tak menerima sehelai pun kwitansi yang dijanjikan. Ada tuduhan bahwa amplop itu sesungguhnya berisi uang kontan US$ 10 ribu "Saya yakin amplop itu isinya cuma US$ 1.000. Kalau honorariumnya melebihi US$ 1.000 wawancara akan kami batalkan," kata Kamisaka. Banyak kesaksian lain membela Allen. Akhirnya pekan lalu Departemen Kehakiman AS, sesudah mewawancarai 36 orang di AS maupun Jepang, menyatakan Allen tidak terbukti bersalah sehubungan dengan US$ 1.000 itu. Di Kota Arlington, Virginia, Allen. menyambut hasil penyelidikan itu dengan rasa "sangat gembira". Tapi apakah dia akan segera kembali ke Gedung Putih? Hal itu "akan sangat tergantung pada sejawat saya di Gedung Putih," katanya. Allen semula (29 November) terpaksa mengajukan permintaan "meninggalkan jabatan" sementara Departemen Kehakiman masih memeriksa kasusnya. Tanpa banyak komentar Presiden Reagan mengabulkannya. Sekalipun pemeriksaan telah dihentikan, demikian Edwin Meese, Penasihat Presiden, hasil laporan Departemen Kehakiman tak cukup menjamin Allen bisa kembali bekerja. "Kami akan melihat seluruh persoalan yang dihadapinya (sebelum menerima Allen kembali)," tambah Meese. Allen memang masih harus menghadapi tuduhan bahwa ia menerima dua jam tangan, juga dari Shufi-no-Tomo. Menurut Mainichi Shimbun (Tokyo), selain dua jam tangan, Allen juga menerima sejumlah bingkisan lain. Presiden Potomac Juga pernah Allen dituduh menyalahgunakan jabatannya untuk mencari keuntungan pribadi ketika bekerja di bawah pemerintahan Presiden Nixon. Tuduhan bertubi-tubi di berbagai media cetak tadi menyebabkan Allen mengundurkan diri sebagai penasihat urusan luar negeri untuk kampanye Reagan waktu itu. Tuduhan paling berat yang harus dihadapinya adalah berkaitan dengan penjualan Potomac International Corp. Perusahaan konsultasi milik pribadi itu, menurut cerita Allen, dijual kepada Peter D. Hannaford, pemilik firma konsultasi Hannaford Co Inc, pada 18 Januari 1978. Tapi, menurut Hannaford, bekas penulis pidato Reagan sewaktu kampanye presiden, Potomac dibelinya baru Januari lalu--dua hari menjelang pelantikan Reagan. Belakangan Allen meluruskan kekeliruannya. "Sesungguhnya saya menjadi Preslden Potomac International Corp hingga Januari 1981, bukan Januari 1978 seperti pernyataan saya terdahulu," katanya. Kendati perusahaan itu sudah dijual, demikian tuduhan, Allen setiap bulannya masih menerima imbalan dari sana. Bahkan selama di Gedung Putih, dia didakwa masih melanjutkan sejumlah pertemuan, dan memberikan nasihat pada (bekas) kliennya. Jumlah imbalan yang diterimanya ditaksir meliputi US$ 100 ribu, dan US$ 250 ribu. Menghadapi semua tuduhan yang hampir meyakinkan itu, Allen tampaknya tak akan bisa segera diterima kembali di Gedung Putih. Citranya sudah rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus