Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Potong Gaji, Kata Mahathir

PM Mahathir Mohamad menyampaikan gagasan untuk memotong gaji pejabat tinggi Malaysia. Gaji mereka di anggap terlalu besar. Banyak yang pro dan kontra.

12 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEHIDUPAN pejabat tinggi Malaysia cukup menyenangkan. Tapi mereka diminta mengencangkan ikat pmggang. Perdana Menteri Mahathir Mohamad menganggap gaji mereka sekarang terlalu tinggi. Kesimpulannya: perlu dipotong. Terutama PM, deputi PM, menteri, deputi menteri, dan sekretaris parlemen yang bakal terkena pemotongan gaji. Gaji bulanan mereka di luar tunjangan jabatan: PM M$8.500 --sekitar Rp 2,4 juta, dcputi PM M$7.550, menteri M$6.500, deputi menteri M$5.000, dan sekretaris parlemen M$.3500. Angka ini baru saja dinaikkan oleh pemerintahan PM Hussein Onn di tahun 1980, ketika Mahathir masih deputi PM. Tunjangan jabatan untuk PM dan deputi PM tidak disebutkan besarnya. Tapi menteri dan deputi menteri membawa pulang tunjangan jabatan masing-masing M$15.500 dan M$12.950. Ada lagi tambahan lain mereka peroleh -seperti tunjangan perumahan, biaya un tuk menjamu tamu, gaji pelayan dan sopir. Penerimaan itu, menurut Mahathir, besar sekali. Ia belum menyebutkan angka yang layak maupun kapan kebijaksanaan potong gaji itu akan dijalankan. Gagasan Mahathir itu tentu saja menghebohkan banyak orang. Bahkan ada menteri yang meragukan kebenaran kabar tersebut. "Jangan-jangan wartawan salah kutip," kata seorang menteri yang tak rela namanya disebut. Mahathir menyampaikan gagasannya di depan delegasi Malaysian Technical Se vices Union di Kualalumpur pekan lalu. Seorang pejabat tinggi lain bahkan Inenyayangkan bahwa tidak ada menten, deputi menteri, maupun sekretais parlemen yang menentang ide Mahathir itu. Penyokong gagasaq Mahathir, juga seorang menteri, berpendapat ide PM itu sangat terpuji. "Prioritas utama kita sebagai pejabat adalah pengabdian kepada negara dan bangsa," katanya. "Bukan memikirkan gaji." Yang pasrah juga ada. "Kita mau bilang apa jika PM memutuskan untuk memotong gaji. Menenang dia adalah perbuatan gila-gilaan," kata seorang sekretaris parlemen. Di kalangan rakyat, gagasan Mahathir mendapat dukungan besar. "PM telah melakukan apa yang dirasanya baik," kata Mohamad Shafie Yusof, seorang pegawai negeri. "Saya hormat pada Mahathir." Sokongan juga mengalir dari masyarakat keturunan Cina maupun India--umumnya mereka ini pedagang. Tapi ada juga yang cemas. "Gairah kerja para pejabat itu mungkin menutun akibat pemotongan gaji mereka," kata Tan Bin Haji Hassan, 56 tahun, Yhari-hari menjadi sopir. Dibandingkan dengan pejabat tinggi Singapura sebetulnya gaji PM dan menteri Malaysia masih terhitung rendah. Gaji bulanan, di luar tunjangan, di Singapura: PM S$ 13.695--sekitar Rp 4,3 juta, deputi PM S$ 11.535, menteri senior S$ 10.095, menteri negara senior S$ 6.490, dan menteri negara S$ 5.050. Tambahan lainnya juga besar. Tapi pendapatan perkapita Singapura (1975) US$ 279, dibandingkan MaJaysia 1975) US$ 714. Di Indonesia, gaji pokok pejabat tinggi pemerintah jauh lebih rendah. Misalnya menteri bergaji Rp 250.000. D samping itu para pejabat tinggi Indonesia juga mendapat tunjangan jabatan, tunjanan istri dan anak, dan lainnya. Namun demikian total gaji presiden dan wapres masing-masing sekitar Rp 3 juta dan Rp 2 juta. Juga lebih rendah pendapatan perkapita Indonesia (1978), US$ 304. Tak diperinci alasan Mahathir ingin memotong gaji pejabat tinggi Malaysia. Tapi Mahathir, yang baru dikukuhkan sebagai PM empat bulan lalu, dikenal sebagai pekerja keras dan berpegang pada prinsip produktivitas dan efisiensi. Rupanya ia melihat penghasilan menteri sekarang masih bisa dikurangi tanpa memengganggu kelancaran kerja mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus