Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand

Ratusan pendukung kandidat kuat perdana menteri Thailand Pita Limjaroenrat berunjuk rasa di ibu kota Bangkok menjelang pemungutan suara parlemen untuk kepala pemerintahan baru negara itu.

10 Juli 2023 | 11.15 WIB

Pemimpin Partai Maju Pita Limjaroenrat menyapa para pendukungnya dalam rapat umum menjelang pemungutan suara untuk perdana menteri baru pada 13 Juli, di Bangkok, Thailand, 9 Juli 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Perbesar
Pemimpin Partai Maju Pita Limjaroenrat menyapa para pendukungnya dalam rapat umum menjelang pemungutan suara untuk perdana menteri baru pada 13 Juli, di Bangkok, Thailand, 9 Juli 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pendukung kandidat kuat perdana menteri Thailand Pita Limjaroenrat berunjuk rasa di ibu kota Bangkok pada Minggu, 9 Juli 2023, menjelang pemungutan suara parlemen untuk kepala pemerintahan baru negara itu pada pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pita, pemimpin partai progresif Move Forward, menghadapi jalan yang tidak pasti untuk menjadi perdana menteri, walau mencetak kemenangan yang menakjubkan dalam pemilihan Mei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemenangannya menunjukkan hasrat perubahan warga Thailand yang menolak hampir sembilan tahun pemerintahan yang didukung militer.

Pita perlu mendapatkan dukungan dari Senat untuk menjadi perdana menteri menggantikan petahana Prayuth Chan-ocha dalam pemungutan suara yang ditetapkan pada Kamis 13 Juli 2023.

Aliansi delapan partainya mengumpulkan memiliki 312 kursi di parlemen. Namun, Pita membutuhkan setidaknya 376 suara dalam sidang gabungan legislatif bikameral, yang mencakup 250 anggota majelis tinggi yang ditunjuk selama pemerintahan militer.

Pita mengatakan pembicaraan dengan para senator sedang diadakan. Menurutnya mereka tidak boleh memberikan suara yang bertentangan dengan keinginan rakyat.

"Kami meminta mereka untuk memilih demokrasi, untuk mayoritas, dan untuk mengembalikan normalitas politik Thailand, sehingga kami akhirnya bisa bergerak maju," katanya kepada pendukung berpakaian oranye pada Minggu.

Pendukung Jaturong Soisri, 28 tahun, mengatakan hari pemungutan suara "akan memutuskan ke mana arah masa depan kita. Kita harus bersatu bersama".

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus