Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Masuknya mitterand, kagetnya franc

Kaum modal prancis panik, tak yakin pada presiden mitterrand. partai sosialis masih perlu mencapai mayoritas di parlemen. sementara krisis kepercayaan terhadap nilai uang franc meluas.(ln)

30 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANAK-ANAK sekolah diliburkan. Hari itu (21 Mei), mereka diberi kesempatan menyaksikan serah terima jabatan Presiden Prancis dari Valery Giscard d'Estaing kepada Francois Mitterrand di Istana Elysee lewat siaran televisi. Dalam pidato selama limat menit, Mitterrand menganjurkan agar kaum Sosialis melakukan aliansi dengan kemerdekaan. Suatu masyarakat internasional tidak akan terbentuk, jika lebih dari separuh penduduk tidak menggunakan kekayaan mereka untuk melawan kelaparan," katanya bersemangat. Hari itu, Presiden Mitterrand, 64 tahun, mengakhiri dominasi kelompok Kanan-Tengah yang menguasai Istana Elysee selama 23 tahun. Pierre Mauroy, 52 tahun, Walikota Lille ditunjuknya sebagai Perdana Menteri. Di luar dugaan, Mitterrand tak memasukkan orang komunis satu pun ke kabinetnya. Semua jabatan kunci -- seperti Menteri Pertahanan, Luar Negeri, Keuangan dan Dalam Negeri -- diberikannya kepada orang Sosialis, rekan separtainya. Tapi kabinet ini bersifat sementara, dalam peralihan. Partai Sosialis masih harus memenangkan pemilihan keanggotaan Assemblee Nationale (Parlemen), pertengahan Juni ini. Jika ia gagal menjadi mayoritas, bukan tak mungkin Parlemen menjatuhkan PM Mauroy yang diangkat Presiden Mitterrand. Karena tak masuk dalam kabinet, oposisi dari Partai Komunis diduga akan muncul di Parlemen maupun pabrik-pabrik. Melakkan Intervensi Perimbangan kursi di Parlemen saat ini: Gaullist (154), Kanan-Tengah atau Giscardians (121), Sosialis (114), Komunis (86) dan Independen (16) -- semuanya 491 kursi. Persoalan bagi Mitterrand ialah bagaimana mengakhiri pula dominasi kelompok Kanan-Tengah dan Gaullist di Parlemen. Walau menduduki Istana Elysee, kalau lemah di Parlemen, Mitterrand dan partainya tak akan berdaya melaksanakan program Sosialis. Sementara Francois Mitterrand, 64 tahun, masih harus berjuang memenangkan pemilihan Parlemen, keguncangan terjadi di Bursa Paris. Setelah (10 Mei) Mitterrand dinyatakan menang, banyak pemilik modal membelanjakan Franc (F. Fr.) di Bursa Paris. Mereka secara menyolok memborong emas dan saham berbagai perusahaan asing. Suatu krisis kepercayaan terhadap Franc berlangsung hebat. Saham berbagai perusahaan Prancis, terutama yang terancam program nasionalisasi Mitterrand, merosot nilainya dan dijual di bursa di bawah harga dasar. Keguncangan di Bursa Paris itu mencerminkan ketidakpercayaan para pemilik modal terhadap kepemimpinan Mitterrand dan Partai Sosialis. Mereka terutama merasa gelisah manakala Mitterrand melaksanakan nasionalisasi sembilan kelompok industri pokok, bank (pribadi) komersial, dan sejumlah perusahaan asuransi (lihat Media). Dalam upaya mendinginkan kegelisahan ini, Jacques Delors, ahli strategi ekonomi Partai Sosialis, segera memberi penjelasan. Menurut dia, upaya menasionalisasi tersebut justru bertujuan mendorong perusahaan memperoleh keuntungan besar. Delors yang kini diangkat sebagai Menteri Keuangan memberi contoh Renault (pabrik mobil) dan Aerospatiale (industri pesawat terbang) yang sukses setelah dinasionalisasi. "Ide dasar strategi ekonomi kami adalah memakmurkan lebih banyak lagi rakyat Prancis," katanya. Delors -- pernah jadi Direktur Bank Sentral Prancis. Tapi penjelasan itu belum mampu mencegah pemilik modal membelanjakan Franc. Nilai tukar Franc terhadap sejumlah mata uang asing jadi jatuh-terpukul sekali dalam 12 tahun terakhir ini. Dan lemahnya Franc itu, menurut Robert Goetter, Manajer Harris Trust & Savings Bank, Chicago, akan menurunkan pula nilai tukar mata uang negara Eropa terhadap dollar AS. Untuk mencegah Franc jatuh di bawah nilai dasar terutama terhadap Deutsche Mark, Bank Sentral Prancis melakukan intervensi sejak pertama kalinya masuk dalam European Moneary System (EMS) 1979. Ia antara lain melepaskan cadangan D-Mark dan membeli kembali Franc secara besar-besaran. Hingga pekan ini Bank Sentral diperkirakan sudah mengeluarkan US$ 7 milyar dari jumlah cadangan devisa US$ 27 milyar (F. Fr. 143 milyar) yang dimilikinya sebelum Presiden Giscard d'Estaing dikalahkan dalam pemilihan 10 Mei. Membiarkan Mengambang Tindakan intervensi itu kemudian didukung oleh program antiinflasi. Bank Sentral Prancis segera menaikkan suku bunga pinjaman minimum dari 2,5% menjadi 16% -- suatu tingkat tertinggi sejak 10 uhun terakhir. Dan tingkat suku bunga itu Jumat pekan lalu dinaikkan lagi menjadi 22%. PM Pierre Mauroy kemudian juga mengeluarkan peraturan yang membatasi pemakaian mata uang asing di bidang ekspor-impor, dalam 'upayanya mencegah pelarian modal. Kebilaksanaan uang ketat itu jelas menggelisahkan kalangan bisms. Tapi Franc tetap belum tertolong. Nilainya bahkan makin merosot setelah Bundesbank (Bank Sentral Jerman Barat) justru melepas simpanan Franc dan membeli Deutsche Mark bernilai US$ 300 juta. Tujuan Bundesbank ialah mencegah kemerosotan D-Mark terhadap dollar AS. Di tengah kepanikan Franc itu, nilai dollar makin naik pula. Mendapat tekanan demikian rupa, Menteri Keuangan Jacques Delors menyarankan tindakan devaluasi. Jika tidak mungkin, katanya, Prancis sebaiknya keluar dari EMS dan membiarkan Franc mengambang di pasaran bebas. PM Mauroy menolak anjuran tersebut. Ia mengatakan bahwa tindakan mendevaluasikan Franc maupun keluar dari EMS justru akan memalukan Partai Sosialis dan akan menghancurkan harapan Sosialis memenangkan pemilihan Parlemen pertengahan Juni ini. Di sektor ekonomi, demikian analis ekonomi, Mitterrand mungkin akan menghadapi masa suram. Diramalkan bahwa program Mitterrand menaikkan upah minimum setiap jam dari US$ 2,45 ke US$ 3,60, dan mengurangi jam kerja seminggu dari 40 ke 35 jam, akan menyebabkan naiknya biaya produksi. Tapi justru dengan tindakan itu, Mitterrand berharap 210 ribu lowongan kerja baru akan terbuka tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus