Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Maut di Terminal 2

27 Februari 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan memakai nama Kim Chol, Kim Jong-nam—abang tiri Kim Jong-un, yang kini berkuasa di Korea Utara—bepergian ke Malaysia dua pekan lalu. Ketika Jong-nam hendak kembali ke Makau, kediamannya di pengasingan, dua perempuan membekapnya dan menyemprotkan apa yang diduga racun di wajahnya. Dia tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

1. Kim Jong-nam tiba di Terminal 2 Bandar Udara Kuala Lumpur pada Senin pagi dua pekan lalu, check-in secara mandiri untuk bertolak menuju Makau. Dia membawa paspor dengan identitas palsu.

2. Sebelum sampai di meja pemeriksaan paspor, dia didekati dua perempuan. Seorang dari mereka merenggut Jong-nam dari belakang dan menyemprotkan cairan yang diduga racun ke wajahnya. Serangan ini berlangsung hanya kira-kira lima detik.

3. Jong-nam lalu mendekati petugas informasi bandara, menunjuk wajahnya untuk menjelaskan apa yang terjadi dan meminta tolong.

4. Petugas itu membimbingnya ke klinik di bandara. Foto yang belakangan dipublikasikan di media memperlihatkan Jong-nam terjelepok di kursi.

5. Karena menderita kejang-kejang, Jong-nam dilarikan ke Rumah Sakit Putrajaya. Tapi dia meninggal dalam perjalanan.

6. Rekaman kamera pengawas memperlihatkan dua perempuan yang menjadi tersangka pelaku mencegat taksi di luar Terminal 2 untuk melarikan diri.


Target Para Agen Pembunuh

Adanya beberapa warga Korea Utara yang terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam menguatkan tudingan kepada adik tirinya. Sejumlah upaya penghilangan nyawa dan percobaan pembunuhan sebelumnya memang dilakukan agen-agen dari negara itu.

1968:
Pasukan komando berkekuatan 31 orang pilihan dikirim dari Pyongyang untuk membunuh Presiden Korea Selatan Park Chung-hee. Tapi mereka dihadang 100 meter dari istana kepresidenan, yang dikenal dengan sebutan Blue House.

1974:
Simpatisan Korea Utara menembak Park saat sedang berpidato di acara peringatan kemerdekaan. Peluru meleset, tapi menewaskan istri Park.

1983:
Serangan bom oleh agen-agen Korea Utara di Myanmar menewaskan 21 orang. Target mereka, Presiden Korea Selatan Chun Doo-hwan, lolos.

1987:
Pengeboman pesawat Korean Air yang sedang terbang dari Bagdad ke Seoul, menewaskan 115 orang. Seorang pelaku, agen Korea Utara bernama Kim Hyon-hui, ditangkap di Bahrain, tapi temannya melakukan bunuh diri dengan menelan kapsul sianida.

1996:
Pejabat Korea Selatan bernama Choe Deok-geun tewas di Vladivostok dalam serangan yang diduga merupakan balasan atas kematian 25 awak kapal selam Korea Utara.

1997:
Lee Han-young, pembelot Korea Utara dan sepupu Kim Jong-nam, tewas ditembak di Seoul. Diduga pelakunya adalah pembunuh-pembunuh dari Korea Utara.

2010:
Dua agen Korea Utara ditahan di Korea Selatan atas tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap Hwang Jang-yop, pembelot dari Korea Utara.

2013:
Jang Sung-taek, paman Kim Jong-un dan dikenal luas sebagai orang terkuat kedua di Korea Utara, didakwa melakukan pengkhianatan dan dieksekusi.

Unit Operasi Khusus
Selain operasi agen-agen pembunuh di luar negeri, Korea Utara punya Unit 525. Satuan khusus di dalam Tentara Rakyat Korea yang siap menghadapi musuh ini diorganisasi oleh Kim Jong-un. Unit ini bertugas "mengenyahkan sampah manusia yang melakukan pengkhianatan tingkat tinggi"—istilah yang biasa digunakan untuk menyebut para pejabat pemerintah Korea Selatan. Secara spesifik, misi mereka adalah "melesakkan belati tajam di jantung musuh dan mematahkan punggungnya".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus