Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah tersimpan selama dua tahun, medali emas 18 karat itu dilepas Igor Vsevolodovich Girkin dengan harga 1 juta rubel atau sekitar Rp 224 juta. Bekas perwira Angkatan Bersenjata Rusia itu mendapat medali tersebut berkat jasanya dalam aneksasi Rusia terhadap wilayah Krimea, Ukraina selatan, pada 2014. “Saya tidak pernah merasa terhormat untuk penghargaan ini,” ujarnya.
Pahlawan Rusia itu kini jatuh miskin dan pernah naik kereta bawah tanah sendirian di Moskow setelah gagal memimpin pemberontakan di Donetsk, Ukraina timur, pada 2014. Dia kini bahkan menjadi tersangka utama penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina pada 17 Juli 2014. Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda mengumumkan tiga tersangka utama lain, yakni dua bekas perwira militer Rusia, Sergei Dubinsky dan Oleg Pulatov, serta Igor Kharchenko, warga Ukraina yang tidak punya latar belakang militer. Tim mengumumkan hasil penyelidikannya di Den Haag, Belanda, Rabu, 19 Juni lalu.
Keempat tersangka dituding telah menyerang pesawat sipil. Mereka diduga memfasilitasi pengangkutan rudal Buk dari wilayah Kursk, Rusia, menuju Donetsk, Ukraina timur, yang berbatasan dengan Rusia, yang digunakan untuk menembak MH17. Pesawat dengan rute Amsterdam-Kuala Lumpur itu jatuh dan menewaskan 298 orang di dalamnya, termasuk 12 warga Indonesia.
Pengadilan terhadap mereka dijadwalkan dimulai pada 9 Maret 2020 di Den Haag. JIT meminta Rusia mengekstradisi para tersangka yang kini masih berada di wilayah Rusia. “Kami telah mengeluarkan perintah penangkapan secara internasional terhadap keempat tersangka,” kata kepala kejaksaan Belanda, Fred Westerbeke.
Girkin adalah sosok yang paling menonjol di antara keempat tersangka. Dia terlibat dalam perang di Ukraina timur, tempat jatuhnya MH17. “Saya orang yang telah memicu perang ini,” tutur Girkin kepada surat kabar Rusia, Zavtra.
Pria 49 tahun berjulukan Strelkov—”penembak” dalam bahasa Rusia—ini dilaporkan bekerja untuk Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) selama 1996-2013. Dia pernah bertugas di Chechnya pada 1999-2005 selama masa perang. Jejaknya dalam palagan juga terekam ketika meletus perang Bos-nia-Herzegovina pada awal 1990-an dan di Transdniester, wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri dari Moldova.
Di Ukraina, negara bekas pecahan Uni Soviet itu, Girkin pernah menjadi komandan organisasi pemberontak Republik Rakyat Donetsk (DNR) di Kota Sloviansk, Donetsk Oblast. Dia bahkan didapuk sebagai “menteri pertahanan” dari kelompok pro-Rusia yang ingin memerdekakan Donetsk Oblast dari Ukraina.
Namun pemberontakan itu gagal. Girkin melarikan diri ke Rusia setelah militer Ukraina membebaskan Sloviansk dari kelompok separatis. Tapi Girkin adalah orang pertama yang mengumumkan bahwa milisi DNR telah menembak jatuh sebuah pesawat yang melintas di atas langit Donbass, Donetsk, wilayah yang dikuasai kelompok separatis tersebut pada 17 Juli 2014, dengan dalih bahwa itu jet tempur Sukhoi militer Ukraina.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka penembakan pesawat MH17, Girkin tetap berkukuh dengan argumennya dan menolak hadir dalam persidangan kasus ini. “Saya hanya bisa menyatakan bahwa milisi tidak menjatuhkan pesawat itu,” ucapnya kepada Interfax.
MAHARDIKA SATRIA HADI (BELLINGCAT, NL TIMES, RADIO FREE EUROPE)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo