Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Media Prancis Liberation Terbitkan Karikatur Ejek Kelaparan di Gaza

Kelaparan di Gaza menjadi bahan ejekan media asal Prancis, Liberation yang menerbitkannya dalam bentuk karikatur.

14 Maret 2024 | 08.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang anak Palestina yang menderita kekurangan gizi, dirawat di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar sayap kiri Prancis, Liberation, menerbitkan kartun yang mengejek umat Islam di Gaza di tengah perjuangan melawan kelaparan yang disebabkan oleh serangan Israel. Saat bulan suci Ramadan tiba pada Senin lalu, ribuan warga Palestina di Gaza tanpa makanan untuk berbuka puasa. Penderitaan mereka diperburuk oleh kondisi penindasan yang diberlakukan oleh Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, di tengah kekurangan dan keputusasaan ini, Liberation, melontarkan ejekan kejam terhadap orang-orang yang menderita di Gaza. Kartun yang diberi judul "Ramadhan di Gaza" yang mengolok-olok umat Islam di wilayah kantong itu, diterbitkan oleh harian Prancis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun itu menggambarkan orang-orang Palestina yang kelaparan di Gaza sebagai bahan ejekan. Rasa lapar warga Gaza diremehkan dan penderitaan mereka diabaikan.

Kartun tersebut memperlihatkan seorang pria Palestina mengejar tikus dan kecoa. Pria itu dihentikan oleh seorang wanita yang menandakan bahwa ini belum waktunya berbuka puasa, sementara seorang anak yang kelaparan mengamatinya. Di dekatnya ada sebuah tangan yang menonjol dari bawah reruntuhan bangunan.

Kartunis yang membuat kartun itu adalah Corinne Rey, yang sebelumnya terkait dengan majalah Prancis terkenal Charlie Hebdo. Sebelumnya Charlie Hebdo membuat kartun Nabi Muhammad juga menyinggung umat Islam. 

Penerbitan kartun rasis tersebut telah memicu kecaman dari organisasi kemanusiaan dan masyarakat di media sosial. Pengguna media sosial menyoroti krisis kemanusiaan mengerikan yang terjadi di Gaza dan menimbulkan pertanyaan tentang etika penggambaran media di tengah penderitaan tersebut.

Pemimpin redaksi Liberation adalah Dov Alfon, mantan intelijen militer Israel Unit 8200. Surat kabar ini dimiliki oleh miliarder Prancis-Israel Patrick Drahi, Kareem Dennis, lebih dikenal dengan nama panggung Lowkey, seorang rapper dan aktivis Inggris dari London, diklaim di X.

"Memalukan bagi staf editorial dan kartunis yang menganggap genosida harus diejek dengan cara seperti ini. Kebobrokan dan kebusukan moral Anda akan kembali menghantui Anda," tulis pengguna X, Aaliya Briggs.

"Mereka yang merasa asyik bercanda tentang genosida di Gaza, pasti Anda juga akan bercanda tentang genosida lainnya? Hanya supremasi Anda yang membuat Anda bisa menertawakan pembantaian, kelaparan, dan upaya Israel untuk memusnahkan orang-orang Palestina," pengguna X Monira Moon bereaksi terhadap kartun ofensif tersebut.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.112 orang, sebagian besar anak-anak dan wanita, serta melukai 72.760 orang.

Perang telah menyebabkan sekitar 80 persen penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan ratusan ribu orang mengalami kelaparan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus