Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat tinggi di Meksiko pada Jumat, 7 Maret 2025, mengungkap Meksiko akan bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait dengan pemberlakuan tarif impor baru pada baja dan alumunium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana negosiasi itu disampaikan setelah Meksiko meraih kemenangan awal lewat jeda pemberlakuan tarif impor untuk sebagian barang yang dikirim dari negara itu ke Negeri Abang Sam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reuters mewartakan pada pekan depan Menteri Perdagangan Amerika Serikat dijadwalkan berdialog dengan Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard untuk membahas tarif impor baja dan alumunium.
“Meksiko mengimpor lebih banyak barang dari Amerika Serikat ketimbang Amerika Serikat ke Meksiko. Kami akan melakukan diskusi karena ada ketidakadilan dengan memberlakukan tarif impor pada alumunium dan baja,” kata Ebrard.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berargumen negaranya perlu mengurangi defisit perdagangan dengan negara lain. Dia pun menjanjikan tarif timbal balik pada seluruh negara di dunia terhitung mulai 2 April 2025.
Ebrard mengatakan pada Jumat, 7 Maret 2025, saat ini separuh dari total ekspor Meksiko berjalan di bawah kesepakatan Amerika Serikat-Kanada-Meksiko (USMCA). Banyak perusahaan-perusahaan memilih opsi pengiriman di bawah istilah yang disebut klausul negara yang paling disukai.
Akan tetapi, Ebrard mengingatkan jumlah ekspor Meksiko di bawah USMCA bakal naik 85 persen sampai 90 persen dalam beberapa pekan ke depan. Sebab banyak perusahaan yang bergeser jadi mengirimkan barang-barang mereka di bawah aturan USMCA.
Trump memberlakukan tarif impor baru kepada Kanada dan Meksiko sehari setelah dia dilantik sebagai orang nomor satu di Negeri Abang Sam pada 20 Januari 2025. Trump ketika itu mengatakan akan memberlakukan tarif impor 25 persen pada Meksiko dan Kanada mulai Februari 2025.
"Kami berpikir dalam hal tarif 25% di Meksiko dan Kanada karena mereka mengizinkan sejumlah besar orang" masuk ke negara itu," kata Trump kepada wartawan saat menandatangani perintah eksekutif setelah kembali ke Oval Office seperti dilansir Anadolu.
Trump dilantik untuk masa jabatan kedua, menandai perubahan besar dalam pemerintah Amerika Serikat yang secara luas diperkirakan akan mengirim gelombang kejutan melalui masyarakat Amerika dan dunia.
