Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Meksiko menangkap gembong narkoba terkenal Rafael Caro Quintero, yang pernah dihukum karena pembunuhan dan penyiksaan agen anti-narkotika AS pada 1985, kata dua sumber Jumat, 15 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gembong terkenal ini adalah pendiri kartel narkoba Guadalajara, salah satu organisasi perdagangan narkoba paling kuat di Amerika Latin selama tahun 1980-an, dan telah menjadi salah satu target paling berharga bagi pejabat AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Caro Quintero menghabiskan 28 tahun di penjara atas pembunuhan brutal terhadap agen Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) Enrique "Kiki" Camarena, salah satu pembunuhan paling terkenal dalam perang narkoba berdarah Meksiko yang menyebabkan titik nadir kerjasama AS-Meksiko dalam 'perang melawan narkoba' selama lima dekade.
Peristiwa tersebut didramatisasi dalam serial Netflix 2018 "Narcos: Mexico."
Caro Quintero sebelumnya membantah terlibat dalam pembunuhan Camarena.
Pada tahun 2013, Caro Quintero dibebaskan secara teknis oleh seorang hakim Meksiko. Dia kembali beroperasi di bawah tanah dala perdagangan narkoba, menurut pejabat AS, yang menempatkannya di daftar 10 buronan paling dicari FBI dan memberikan hadiah $ 20 juta untuk kepalanya, rekor bagi pengedar narkoba.
"Ini mungkin salah satu penangkapan paling penting dalam dekade terakhir yang berhubungan dengan DEA," kata Mike Vigil, mantan kepala operasi internasional DEA.
Meski saat ini Caro Quintero tidak lagi dianggap sebagai pemain utama dalam dunia perdagangan narkoba internasional, dampak simbolis dari penangkapannya kemungkinan besar akan signifikan di kedua sisi perbatasan AS-Meksiko.
"Ini diharapkan akan mulai memperbaiki hubungan yang tegang antara Amerika Serikat dan Meksiko dalam hal memerangi perdagangan narkoba," kata Vigil.
Keengganan Meksiko untuk mengekstradisi Caro Quintero ke Amerika Serikat sebelum pembebasannya dari penjara selalu menjadi sumber ketegangan antara kedua negara dan Washington kemungkinan akan menuntut ekstradisinya sekali lagi.
Tahun lalu, Caro Quintero kalah dalam banding terakhir terhadap ekstradisi ke Amerika Serikat.
Reuters