KISAHNYA mulai terbayang ketika FBI (Badan Penyelidik AS) 2
tahun yang lalu meneliti kasus pencurian barang-barang seni dan
surat berhara. Pernah agen FBI dipakai sebagai penadah barang
curian itu. Karena dianggap berhasil, cara ini kemudian
diteruskan untuk menyelidiki hal-hal yang cukup rumit. Misalnya,
hal yang menyangkut penyuapan anggota Kongres atau skandal
politik lainnya.
Dan belakangan ini terbongkar skandal penyuapan yang melibatkan
8 anggota Kongres (6 Demokrat dan 2 Republik). Koran Newsday
yang terbit di Long Island pertama kali mengungkapkannya awal
Februari ini. Sebulan sebelumnya sudah tersebar desas-desus di
Washington bahwa suatu skandal yang lebih besar dari peristiwa
Watergate akan terbongkar.
Syahdan pada musim panas 1978 FBI membentuk suatu tim penyelidik
dengan nama kode 'Abscam', singkatan dari Arab Scam yang.
berarti 'tipu daya Arab'. Dalam operasi rahasia Abscam ini agen
FBI menyamar sebagai Sheik, sebutan bagi pengusaha Arab. Atau
sebagai sopir, pelayan, bahkan juga sebagai jutawan yang berdiam
di perumahan mewah di Georgetown, Washington. Menyamar sebagai
Sheik sang agen biasanya berasal dari Libanon.
Skandal Seks
Agen FBI itu menghubungi anggota Kongres dengan alasan mengurus
kepentingan kliennya. Misalnya, urusan untuk mendapatkan izin
tinggal bagi seorang pengusaha Arab. Sebuah sumber menyebutkan
bahwa anggota Kongres, John JenretteJr, telah menerima $ 50. 000
(Rp 32 juta) untuk itu. Semua pembicaraan maupun saat penerimaan
uang direkam dengan pita video. Hal yang sama terjadi pada John
Murphy, juga anggota Kongres. Lainnya yang terlibat dalam
berbagai kasus adalah Harrison Williams, Frank Thomson, Michael
Myers, Raymond Lederer -- semuanya dari Demokrat. Sedang John P.
Murtha dan Richard Kelly disebut terlibat dari Republik.
Memang selama beberapa tahun terakhir ini berbagai skandal di
Kongres akhirnya terbongkar. Tahun 1976, misalnya, suatu skandal
seks yang melibatkan anggota Wayne Hays. Kasusnya sempat
menimbulkan heboh. Karena sekretarisnya, bekas peragawati
Elizabeth Ray telah membeberkan pekerjaan 'sampingannya' dalam
melayani bossnya.
Awal 1978, peristiwa yang dikenal dengan nama Koreagate telah
melibatkan beberapa anggota Kongres yang menerima suap dari
pengusaha Korea Selatan, Park Tongsun. Waktu itu Park
diperkirakan telah menyuap mereka sebanyak $ 750.000 (Rp 472,5
juta).
Namun mengenai terbongkarnya skandal penyuapan yang barusan ini
beberapa anggota Kongres rupanya sangat marah terhadap cara yang
dilakukan FBI. Mereka mengecam cara FBI itu sebagai suatu usaha
menjebak rekan mereka. Dan penyamaran agen FBI sebagai Sheik
itu, menurut mereka, merupakan usaha untuk melanjutkan citra
yang tidak adil terhadap bangsa Arab. Karena itu, begitu pekan
lalu pernyataan dari 24 anggota Kongres, "kami menuntut agar FBI
mengajukan permintaan maaf secara terbuka kepada negaranegara
Arab."
Bahkan anggota John Selberling menganggap cara FBI ini akan
menimbulkan rasa tidak aman di kalangan Kongres. "FBI bisa saja
menemukan kelemahan setiap orang, apa itu kelemahan menyangkut
soal perempuan, uang ataupun minuman keras," ujarnya. Yang jelas
operasi Abscam telah berhasil membongkar suatu jaringan suap
yang selama ini sukar untuk dibuktikan bahwa itu berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini