Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menanti Kompromi

Khmer Merah menguasai Phnom Penh.AS menganggap campur tangan Vietkong, Vietnam utara melanggar persetujuan paris, karena itu AS akan menyetop bantuan ekonomi terhadap negara tersebut.

15 September 1973 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PHNOM PENH memang masih dikuasai oleh Lon, Nol, tapi Kompong Som menderita tekanan berat pemberontak. Pertempuran sengit yang terjadi di sana pekan lalu mengakibatkan jatuhnya korban 100 jiwa penduduk sipil. Tapi Pangeran Sihanouk yang datang ke KTT Aljazair mendapat sambutan nteriah oleh tuan rumah. dengan permadani merah dan dentuman ternbakan, meriam 21 kali. Sebelum berangkat meninggalkan Peking, bekas kepala negara Kamboja itu masih juga menyempatkan diri berwawancara dengan Sylvana Foa, wartawan UPI yang berdinas di ibu kota RRT itu. Yang terpenting dari wawancara ifu adalah ini: "Kaum pemberontak Khmer akan melancarkan gerangan untum langsung terhadap Ph"om Penh bulan Desember yang akan datang dengan duungan militer langsung dari. Vietnam Utara". Musim kering. "Persetujuan antara pemberontak dengan Vietnam Utara serta Vietcong kabarnya dicapai awal Agustus yang lalu, dan kini mereka "sudah mulai mengirimkan cadangan-cadangan, mereka itu kepada kami", kata Sihanouk Pula. "Saya bertemu dengan brang nomor satu dari Republik Demokrasi Vietnam yakni sekretaris ICC Partai Buruh Vietnam Utara Le Duan, dan ia berjanji memberikan cukup amunisi untuk memungkinkan kami melakukan serangan besar-bosaran terhadap Lon Nol musim kering yang akan datang". Sambil tersenyum, Sihanouk berkata Pula: "Berita ini baiknya anda sampaikan kepada Sirik Matak saudara sepupu pangeran yang ikut ntengguling kannya pada 15 Maret 1970 - tentu ia, akan senang menerimanya". Yang tentu kurang senang adalah Nixon. Selain karena Amerika tidak bisa lagi rnembantu Lon Nol. dengan pesawat-pesawat pembom, campur-tangan Vietcong dan Vietnam Utara juga memang melanggar persetujuan Paris. Yang terakhir ini nampaknya tidak di lupakan Sihanouk. "Amerika tidak akan mentberikan bantuan ekonomi kepada Vietnam Utara kalau mereka melanggar persetujuan Paris, sedang bantuan itu amat penting bagi Hanoi untuk pembangunannya". Karena itulah ditempuh jalan kebijaksanaan untuk tidak memasukkan senjata dari wilayah resmi Vietnam Utara, melainkan memanfaatkan perlengkapan perang yang memang sudah ada dalam wilayah gencatan senjata. "Pemerintah Cina" telah menyatakan kesediaannya untuk mengganti kerugian kepada Vietnam Utara untuk persenjataan apapun yang Hanoi kirim ke alamat pemberontak-pemberontak Khmer", kata Sihanouk. Patriotisme. Tapi ketika berada di Aljazair, Sihanouk yang memberikan keterangan pers kepada wartawan Bernard Kalb ternyata mengatakan sesuatu yang menarik. "Saga tidak berkuasa atas Khmer Merah", katanya. "Mereka tidak menyukai saya, dan saya juga tidak menyukai mereka", ulasnya di depan lensa kamera milik stasiun tv CBS Amerika. "Tapi saya menghargai patriotisme mereka", tambahnya pula. Lalu siapakah yang diwakili Sihanouk dalam pengasingannya di Peking? Pertanyaan ini sejak lama memang telah di lansir oleh teman-teman Lon Nol, termasuk Sirik Matak sendiri dalam suratnya kepada Sihanouk barn-baru ini (TEMPO 8 September). Tapi kenyataan demikian jangan pula- dengan cepat dinobatkan sebagai tanda bahwa Sihanouk tidak punya apa-apa dalam pasar tawar-menawar sekarang ini mengenai soal Khmer. Posisinya yang makii baik sementara Lon Nol terus merosot, adalah faktor yang, dengan jelas terlihat baik oleh fihak Amerika maupun komunis. Dugaan bahwa Lon Nol makin sulit saja dipertahankan oleh Nixon, akhir-akhir ini sudah makin meluas. Tapi adakah fihak Khmer Merah - dengan bantuan Vietcong dan Hanoi yang akan melakukan aksi ambil alih? Logisnya demikian, tapi barangkali, jadinya akan lain. Dari pada jatuh sama sekali ke tangan komunis, Amerika masih lebih aman jika Sihanouk - yang jelas bukan komunis - kembali berkuasa. Hasil kompromi demikian ini bukan mustahil dicapai oleh Washington, Peking dan Hanoi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus