BERBAGAI aksi protes dilancarkan menyambut kemenangan Presiden Ronald Reagan di Senat dan Dewan Perwakilan AS, Rabu pekan lalu. Gara-gara bantuan nonmiliter yang diusulkan Reagan untuk pemberontak Contra di Nikaragua disetujui dengan suara 248:184 di Dewan Perwakilan dan 79:17 di Senat. Tapi oleh Dewan Perwakilan, usul bantuan Senat sebesar US$ 38 juta ditekan menjadi hanya US$ 27 juta. Dengan rasa puas Reagan menyatakan, "Mayoritas suara membuktikan bahwa bangsa Amerika siap bahu-membahu dengan mereka yang mencari jalan damai bagi krisis Nikaragua." Namun, kaum demonstran tidak sependapat dengan dia. Ratusan orang turun ke jalan di Washington, New York, Minneapolis, Pittsburg, dan California. Mereka melakukan aksi poster dan aksi duduk di depan gedung Kementerian Luar Negeri atau kantor pemerintah federal. Di Boston, sekitar 300 orang berlagak sekarat ketika pemimpin mereka membacakan kisah kekejaman pemberontak anti Sandinista di Nikaragua. Dari London, Partai Buruh Inggris bersuara lebih keras. Menurut mereka, keputusan wakil-wakil rakyat AS itu tak ubahnya mempersingkat jalan ke arah Vietnam kedua. Sedangkan di Managua, Presiden Daniel Ortega menilai kemenangan Reagan tidak sah, sekaligus merupakan campur tangan tak bermoral dalam urusan Nikaragua, dan bertentangan dengan hukum internasional. Tuduh-menuduh seperti ini sudah beberapa kali terjadi sejak Daniel Ortega terpilih sebagai presiden Nikaragua, akhir 1984. Bermula dari kecurigaan AS. Satelitnya mengintip pemunggahan beberapa peti besar, yang diduga memuat jet tempur MiG-21 untuk Nikaragua. Pentagon berang, lantas mengirimkan kapal perang diikuti latihan perang di Laut Karibia. Awal tahun ini, Ortega mencoba mendekati Washington. Ia menjajaki kemungkinan perundingan dengan AS yang dipertegas dengan mengusir pulang 100 penasihat militer Kuba. Tapi manakala situasi agak reda, tiba-tiba Ortega berkunjung ke Moskow dan berhasil memperoleh janji bantuan ekonomi dari Uni Soviet. Washington marah besar. Serta-merta embargo ekonomi diberlakukan terhadap Nikaragua. Dewasa ini pemerintah Sandinista sedikit kewalahan mengatasi akibat embargo tersebut. Khawatir kaum pemberontak Contra bisa semakin kuat karena bantuan AS - yang waktu itu masih diproses di Senat - Ortega sempat mencoba merebut simpati Reagan. Dari Managua diisyaratkan bahwa pemerintah Sandinista merencanakan gencatan senjata dengan pemberontak, keadaan darurat perang diakhiri, dan sensor pers dicabut. Ketiga rencana itu kabarnya akan benar-benar dilaksanakan kalau saja Kongres AS menolak usul bantuan Reagan yang US$ 27 juta itu. Ternyata, rayuan Ortega tidak mempan. Usul bantuan Reagan justru disetujui Kongres, dan bisa dipastikan pemberontak Contra kian merajalela. Resminya, bantuan AS itu memang bukan bantuan senjata, tapi siapa pun pantas ragu kalau penyalurnya adalah CIA - dinas rahasia AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini