Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenal Pemilihan Paus yang Baru, dari Konklaf hingga Penobatan

Paus Fransiskus masih kritis. Bila ia wafat, bagaimana prosesi pemilihan paus yang baru?

24 Februari 2025 | 15.00 WIB

Misa untuk mendoakan kesehatan Paus Fransiskus di gereja perguruan tinggi Santa Maria la Mayor, Ronda, Spanyol, 23 Februari 2025. Vatikan pada 22 Februari 2025 mengumumkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus, 88 tahun yang sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, mengalami kondisi kritis hingga membutuhkan oksigen dan transfusi darah. Reuters/Jon Nazca
Perbesar
Misa untuk mendoakan kesehatan Paus Fransiskus di gereja perguruan tinggi Santa Maria la Mayor, Ronda, Spanyol, 23 Februari 2025. Vatikan pada 22 Februari 2025 mengumumkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus, 88 tahun yang sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, mengalami kondisi kritis hingga membutuhkan oksigen dan transfusi darah. Reuters/Jon Nazca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus masih dalam kondisi kritis setelah dirawat di rumah sakit hampir seminggu yang lalu karena pneumonia di kedua paru-parunya. Menurut laporan medis terbaru, kesehatan Paus berusia 88 tahun itu memburuk. Belum ada pernyataan resmi apakah ia akan mengundurkan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Jika Paus Fransiskus mengundurkan diri dari jabatannya, Gereja Katolik akan melewatkan serangkaian proses dalam memilih pemimpin baru. Selama lebih dari 800 tahun, proses pemilihan paus baru merupakan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad dan sebagian besar tidak berubah. Proses ini dimulai dengan kematian atau pengunduran diri paus yang sedang menjabat, yang memicu pertemuan rahasia para kardinal yang dikenal sebagai konklaf kepausan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari Republic World, pertemuan rahasia para kardinal berlangsung setelah kematian atau pengunduran diri seorang paus. Semua rincian pemungutan suara dirahasiakan.

Para kardinal yang membocorkan informasi dapat dikucilkan. Kapel Sistina akan dibersihkan dari alat penyadap sebelum dan sesudah konklaf.

Siapa Saja yang Memenuhi Syarat Menjadi Paus?

Agar memenuhi syarat, kandidat harus laki-laki dan beragama Katolik yang sudah dibaptis. Meskipun sebagian besar paus pernah menjadi kardinal sebelum pemilihan, itu bukanlah persyaratan yang ketat. 

Paus dipilih oleh 120 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun pada saat paus sebelumnya meninggal atau mengundurkan diri. Hingga 22 Januari, ada 138 kardinal yang memenuhi syarat untuk memilih dari total 252 kardinal di seluruh dunia.

Mayoritas dua pertiga diperlukan agar seorang kandidat dapat terpilih menjadi paus. Jika tidak ada kandidat yang muncul, pemungutan suara akan terus berlanjut, yang sering kali berfokus pada kandidat teratas.

Jika tidak ada yang muncul dengan cepat, pemungutan suara dilanjutkan. Konklaf mempersempit pilihan menjadi dua pesaing teratas.

Pemilihan paus terlama berlangsung selama tiga tahun pada abad ke-13. Selama proses berlangsung, tiga orang kardinal meninggal. Surat suara ditulis dengan tulisan tangan yang disamarkan dan dibakar dalam api kecil di dalam kapel setelah setiap pemungutan suara.

Setelah seorang kandidat memenangkan dua pertiga suara, Dekan Kardinal bertanya apakah mereka bersedia menerima jabatan tersebut. Jika mereka setuju, paus baru akan memilih nama kepausan. 

Vatikan membuat tiga jubah kepausan dalam berbagai ukuran, dan paus memasuki Ruang Air Mata yang berdekatan dengan Kapel Sistina untuk mengenakan pakaian barunya. Akhirnya, paus baru diperkenalkan kepada publik dari balkon Basilika Santo Petrus. Proses yang sangat ritualistik ini terus terjadi di Gereja Katolik.

Delapan Kardinal Diunggulkan Jadi Paus 

Dilansir dari New York Post, ada delapan kardinal yang disebut menjadi calon kuat pengganti Paus Fransiskus. Kedelapan kardinal tersebut adalah Pietro Parolin yang telah bertugas di Vatikan selama 11 tahun. 

Kardinal kedua yaitu Fridolin Ambongo Besungu dari Afrika. Selanjutnya adalah kardinal Wim Eijk, Peter Erdo, Luis Antonio Tagle, Raymond Burke, Mario Grech dan Matteo Zuppi.

Kondisi Terkini Paus Fransiskus

Vatikan dalam keterangan menjelaskan selain mengalami pneumonia ganda, fungsi ginjal Paus Fransiskus kini mulai berkurang. Sehari sebelumnya, Paus mendapatkan dua kantong transfusi darah setelah mengalami krisis pernafasan seperti asma. Perkembangan kondisi kesehatan Paus masih dipantau. 
 
“Kondisi Sri Paus masih kritis. Namun sejak semalam sudah tidak lagi mengalami krisis pernafasan lanjutan,” demikian keterangan Vatikan, Minggu, 23 Februari 2025, seperti dikutip dari Reuters.    

Hasil tes darah mengindikasikan ginjal Paus mengalami pengurangan fungsi tahap awal atau masih level ringan. Kondisi ini masih dalam observasi dokter. 

Paus Fransiskus sudah 12 tahun menjadi pemimpin umat Katolik dunia. Dalam dua tahun terakhir, dia sering mengalami flu dan masalah kesehatan lainnya. 

Suci Sekarwati berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Menlu Israel Rapat dengan Uni Eropa Bahas Hubungan dengan Palestina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus