Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato pada Senin, 24 Februari 2025, mengutarakan rasa bangga pada warga Ukraina atas sikap patriotisme dalam memerangi Rusia dan hidup di tengah berkecamuknya perang. Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina tiga tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tiga tahun pertahanan. Tiga tahun penuh rasa syukur. Tiga tahun patriotisme total warga Ukraina. Saya bangga pada rakyat Ukraina!,” kata Zelensky dalam sebuah rekaman video sambil memperlihatkan kehidupan sehari-hari warga Ukraina di wilayah perang dikutip dari Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zelensky juga berterima kasih pada siapa pun yang telah melindungi warga Ukraina dan mengulurkan bantuan. Para ahli di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) yang berkantor pusat di London menilai Rusia berada dalam posisi yang lebih kuat daripada Ukraina di medan perang meskipun Kyiv secara serius mengurangi ruang gerak Armada Laut Hitam Rusia yang dulunya sangat tangguh.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebenarnya sama-sama memiliki itikad untuk mewujudlan perdamaian. Trump pun menyarankan agar kedua negara mulai melakukan dialog untuk mengakhiri perang. Trump bahkan bertelepon dengan Putin selama lebih dari satu jam, hingga akhirnya mendengar kalimat Putin ingin mengakhiri perang dan gencatan senjata kemungkinan bisa dicapai dalam tempo tak lama lagi.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyarankan agar Kiev berhenti mengejar harapan untuk menjadi anggota NATO dan berhenti ingin merebut kembali wilayahnya yang dikuasai Rusia. Saran ini memperlihatkan adanya perubahan dramatis pendekatan Washington terhadap perang Ukraina.
PBB pada September 2024 mengungkap lebih dari 11.700 warga sipil tewas sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022. PBB pun mendesak agar seluruh pihak terkait memanfaatkan semua peluang untuk mengakhiri konflik.
Sebanyak 10 juta orang terpaksa mengungsi di Ukraina dan serangan skala besar telah terjadi di seluruh negeri sejak 26 Agustus 2022. Warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina dan Rusia telah menjadi sasaran serangan.
Pilihan editor: Umat Katolik di Amerika Latin Doakan Paus Fransiskus