Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Zelensky: Saya Siap Mundur demi Perdamaian untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Ahad menyuarakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya demi terciptanya perdamaian di Ukraina

24 Februari 2025 | 17.30 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky duduk di jet tempur F-16 di Pangkalan Udara Skrydstrup di Vojens, Denmark, 20 Agustus 2023. Pemberian jet tempur dari Denmark untuk Ukraina itu merupakan langkah terbaru dari sekutu Barat guna mendukung upaya Ukraina untuk menangkis invasi Rusia. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS
Perbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky duduk di jet tempur F-16 di Pangkalan Udara Skrydstrup di Vojens, Denmark, 20 Agustus 2023. Pemberian jet tempur dari Denmark untuk Ukraina itu merupakan langkah terbaru dari sekutu Barat guna mendukung upaya Ukraina untuk menangkis invasi Rusia. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Ahad menyuarakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya demi terciptanya perdamaian di Ukraina dan bergabungnya negara itu sebagai anggota NATO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jika perdamaian dapat terwujud bagi Ukraina, jika pengunduran diri saya benar-benar dibutuhkan, saya siap. Saya akan menukarnya dengan (keanggotaan) NATO jika syarat itu diusulkan. Tanpa penundaan," kata Zelensky dalam konferensi pers di Kyiv seperti dilansir Kyiv Post.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Zelensky mengungkapkan, Kyiv sedang mencari jaminan keamanan alternatif, termasuk keanggotaan Uni Eropa (UE) untuk jaminan keamanan ekonomi dan pendanaan eksternal bagi militer Ukraina yang beranggotakan 800.000 personel, jika Ukraina tidak diterima menjadi anggota NATO.

Pemimpin Ukraina tersebut menyampaikan bahwa dirinya akan menuntut jaminan keamanan yang jelas bagi Ukraina dalam kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat.

Zelensky telah mendesak agar Ukraina diberikan keanggotaan NATO sebagai bagian dari perjanjian apa pun untuk mengakhiri perang, tetapi aliansi yang dipimpin Amerika  Serikat ituragu-ragu untuk berkomitmen.

Presiden AS Donald Trump telah meningkatkan retorika anti-Zelensky dan pro-Kremlin sejak pejabat AS dan Rusia mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pertama mereka dalam tiga tahun pekan lalu di Arab Saudi.

Trump telah mengklaim bahwa Zelensky adalah seorang "diktator" karena kurangnya pemilu di Ukraina setelah invasi Rusia 2022, meskipun pemilu dilarang di Ukraina selama darurat militer. Ini tertulis dalam Konstitusi Ukraina pada 2015 di bawah presiden Ukraina sebelumnya, Petro Poroshenko.

Zelensky mengatakan pada konferensi bahwa dia "tidak tersinggung" dengan deskripsi Trump tentang dia sebagai seorang diktator dan bahwa hanya seorang otoriter sejati yang akan tersinggung dengan kata-kata ini.

"Saya tentu tidak akan menggambarkan kata-kata yang digunakan Trump sebagai pujian. Seseorang akan tersinggung dengan kata diktator jika dia seorang diktator. Aku tidak. Saya presiden yang terpilih secara sah," kata Zelensky.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus