Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ulama Fethullah Gulen yang pernah dituduh mendalangi upaya kudeta pemimpin Turki, Recep Tayyip Erdogan, meninggal pada Ahad malam, 21 Oktober 2024, dalam usia 83 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentang Fethullah Gulen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gulen dikenal sebagai politikus, ulama, dan pengusaha. Ia mendirikan jaringan sekolah yang tersebar di Turki dan lebih dari 100 negara lainnya. Gulen lahir di Erzurum, Turki, pada 27 April 1941. Sebagai ulama, ia dikenal karena ajaran-ajarannya yang menekankan dialog antaragama, dan pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi yang berilmu.
Gulen merupakan pendiri gerakan yang dikenal dengan nama Hizmet, jaringan global yang berfokus pendidikan, kegiatan sosial, dan pengembangan masyarakat. Dengan gerakan ini, Gulen, mendirikan sekolah serta pusat dialog di lebih dari 160 negara. Gerakan Hizmet juga ikut dalam aktivitas bantuan bencana.
Pengaruh Gulen di dunia politik Turki telah menjadi sumber kontroversi. Pemerintah Turki menuduh Gulen sebagai dalang di balik kudeta, yang gagal pada Juli 2016. Gulen secara tegas membantah keterlibatannya. Sejak itu, ia menjadi target kampanye besar-besaran oleh pemerintah Turki, yang menuduh gerakannya sebagai organisasi teroris. Gulen tetap tinggal di pengasingan di Pennsylvania, dan melanjutkan aktivitasnya melalui tulisan serta ceramah yang disebarkan secara luas.
Sebagai ulama, Fethullah Gulen, memiliki pandangan yang inklusif terhadap Islam, mengajarkan tentang pentingnya kerja sama antarumat beragama. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh ajaran sufisme, yang menekankan pengembangan spiritual individu serta hubungan cinta dan ketaatan kepada Tuhan.
Gulen merupakan sosok yang kontroversial, dipuji oleh para pengikutnya sebagai tokoh pembaharu dan perdamaian. Namun, ia juga dituduh oleh lawan-lawannya sebagai tokoh yang ambisius dan berbahaya. Terlepas dari perdebatan ini, pengaruhnya begitu berarti dalam dunia Islam modern dan gerakan pendidikan global.
Pada malam kudeta, pendukung Gulen dituduh bertanggung jawab atas aksi tersebut, yang mengakibatkan setidaknya 181 orang tewas dan lebih dari 2.800 orang ditangkap. Pemimpin kudeta, Kolonel Muammer Kose, tewas dikeroyok pendukung Erdogan. Sebelumnya, pada Maret lalu, Kose dipecat dari jabatannya di Departemen Penasihat Hukum Militer setelah diketahui mendukung Gulen.
MARIA RITA HASUGIAN | SITA PLANASARI
Pilihan Editor: Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia