Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GAYA kampanye sambil menggandeng selebriti ternyata bukan cuma monopoli negara berkembang. Tengoklah kampanye putaran akhir George Bush di ibu kota Ohio, Columbus, Jumat lalu. Saat itu sang Presiden menggandeng aktor laga yang juga Gubernur California, Arnold Schwarzenegger, sebagai pemikat massa. Soalnya, di kampung sendiri Arnie lumayan ketar-ketir. California adalah blue state tulen, tempat pendukung fanatik Partai Demokrat dan John Kerry. Tapi di Ohio, tempat kekuatan kedua kandidat masih seimbang (swing state), "sang Terminator" itu terlihat lebih rileks menemani bosnya berkampanye.
Sehari sebelumnya, di tempat yang sama, justru Kerry menggelar kampanye yang dibuka oleh rocker veteran Bruce "The Boss" Springsteen. Delapan puluh ribu warga rela berdesak-desakan. Ini jumlah massa terbanyak yang pernah dikumpulkan Kerry sepanjang musim kampanye. Maklum, Springsteen yang menjadi ikon Amerika di era 1980-an lewat lagu Born In The USA juga dikenal sebagai motor "koalisi musisi" Vote for Change yang dibentuknya enam bulan silam untuk mendongkel Bush.
Belakangan, ide Springsteen ini diadopsi sejumlah ilmuwan yang membentuk Scientist and Engineers for Change pada bulan lalu. Sepuluh orang di antara mereka adalah ilmuwan penerima Hadiah Nobel. Dalam sekejap, lembaga yang dibentuk pakar matematika Harvard, Daniel Goroff, ini berbiak menaungi lebih dari 5.000 ilmuwan dan 48 Nobelis. Mereka menuding telah terjadi politisasi dan ma-nipulasi ilmu pengetahuan di bawah pemerintahan Bush. Seakan belum cukup, tekanan terhadap Bush juga datang dari para sepupunya yang secara terbuka mencanangkan "Kerabat Bush Pilih Kerry" lewat situs bushrelativesforkerry.com (lihat Pembelotan Para Sepupu).
Tapi tentu saja Kerry tahu bahwa popularitas yang kian mencorong bukanlah segala-segalanya. Sebab, Amerika tak mengenal pemilihan langsung. Calon yang mendapat pilihan terbanyak dari rakyat (popular votes) tak otomatis menjadi presiden bila gagal meraih 270 suara anggota Badan Pemilih (electoral college) yang merupakan representasi proporsional dari 50 negara bagian plus satu distrik federal (District of Columbia).
Pil pahit seperti ini pernah ditelan kubu Demokrat tatkala kandidat mereka, Al Gore, yang memperoleh 51.003.926 suara, sedangkan Bush lebih sedikit dengan 50.456.062 suara pada pemilu 2000. Namun, di tingkat electoral college, Bush justru memperoleh 271 suara, sementara Gore hanya 266.
Dalam 228 tahun sejarah Amerika, kejadian seperti ini hanya pernah terjadi tiga kali sebelumnya pada pemilu 1824, 1876, dan 1888. Tak mengherankan bila masyarakat Amerika sendiri banyak yang "pusing" dengan cara perhitungan suara seperti ini. Survei yang dilakukan majalah Time menunjukkan 56 persen responden menginginkan sebuah amendemen untuk membubarkan electoral college, dan hanya 37 persen yang ingin tetap mempertahankannya.
Secara teoretis, kandidat yang bisa memenangkan popular votes di 11 negara bagian yang memiliki electoral vote tertinggi (California, Texas, New York, Florida, Illinois, Pennsylvania, Ohio, Michigan, Georgia, New Jersey, dan North Carolina) bisa langsung menjadi presiden, mengingat total electoral vote di 11 negara bagian itu berjumlah 271 suara. Namun, melihat hasil jajak pendapat dari berbagai pihak yang menunjukkan hasil sangat ketat, tak satu pihak pun yang berani mengklaim siapa bakal muncul sebagai pemenang saat ufuk merekah sehari setelah pemilihan.
"Dini hari tanggal 3 itu, saya kira hanya 60 persen peluang kita untuk tahu siapa yang menang, dan 40 persen lainnya tetap misteri," ujar Ted Devine, penasihat Kerry yang juga konsultan Gore pada tahun 2000.
Bahkan banyak analis politik menyatakan, siapa pun yang bisa menerka pemenang pemilu kali ini, kalau bukan seorang peramal ulung, pastilah itu tebakan ngawur.
Akmal Nasery Basral (BBC, AP), Wendi Ruky-Mogul (South Carolina).
DUA JANJI SANG KANDIDAT
GEORGE WALKER BUSH
Terorisme Setelah kegagalan Badan Intelijen Amerika, CIA, mendeteksi serangan 11 September, Bush menginginkan adanya direktur intelijen nasional seperti direkomendasikan Komisi 9/11. Ia berencana menambah petugas patroli di perbatasan dan memperluas identifikasi biometrik di 50 perbatasan utama. Para personel yang bertugas di tempat-tempat seperti Jerman?peninggalan perang dingin?akan digeser ke tempat-tempat yang diduga merupakan kawasan teroris baru. Bush tidak ingin ada penambahan personel.
Lapangan Kerja Saat ini ada 8 juta penganggur, termasuk 821 ribu orang yang kehilangan pekerjaan sejak Bush menjadi presiden, Januari 2001. Bush berargumen, lapangan kerja akan tumbuh seiring pemotongan pajak bagi pengusaha, sehingga mereka akan bergairah mempekerjakan banyak pegawai.
JOHN FORBES KERRY
Terorisme Kerry setuju dengan rekomendasi Komisi 9/11 untuk membuat badan intelijen nasional yang lebih berwibawa, namun fokusnya pada penambahan personel aktif sebanyak 40 ribu orang untuk meringankan beban aparat sekarang. Kerry merencanakan tambahan dana untuk pengawasan kargo di pelabuhan, bandara, sembari menciptakan badan baru yang khusus mengawasi tersangka teroris. Ia juga mengharapkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lebih berperan di Afghanistan.
Lapangan Kerja Ia menjanjikan reformasi pajak untuk membuat perusahaan AS tak ngotot mengembangkan usaha ke luar negeri. Sebaliknya, ia akan memberi insentif pajak bagi perusahaan yang lebih suka mempekerjakan orang Amerika sendiri ketimbang merekrut karyawan di negeri asing yang memiliki buruh murah.
Suara untuk Kandidat Untuk bisa merebut jabatan Presiden, seorang kandidat harus mendapat sedikitnya 270 suara (electoral votes) dari 538 anggota (elector) Badan Pemilih (electoral college). Jumlah elector setiap negara bagian ditentukan secara proporsional berdasarkan hasil sensus penduduk, yang merupakan jumlah senator (selalu dua orang) dan wakil negara bagian itu di Kongres. Namun, senator dan anggota Kongres tak bisa menjadi elector. Elector hanya bisa dipilih dari pejabat negara, pemimpin parpol, atau orang-orang yang memiliki afiliasi individual atau politis dengan sang calon presiden.
Sampai Jumat malam pekan silam, The New York Times menghitung Bush sudah mendapat 227 electoral votes dan Kerry 225, dengan menyisakan 86 votes yang harus diperebutkan keduanya. Sementara itu, Time melihat Bush memperoleh 181, Kerry 169, dengan sisa 189 suara.
Florida Inilah negara bagian penentu kemenangan dramatis Bush atas Al Gore di tahun 2000 setelah Mahkamah Agung Federal memutuskan Bush unggul 0,00009 persen suara atas Gore. Tahun ini, Partai Demokrat mengajukan sembilan tuntutan hukum untuk mengubah aturan penghitungan sebelumnya. Pada pemilu sekarang, Florida tetap menjadi wilayah pertarungan yang penting. Siapa yang bisa menguasai kawasan dengan pertumbuhan tercepat di negara bagian ini?mulai dari Tampa, Orlando, sampai Daytona Beach?dialah yang memiliki peluang lebih besar. Kunci berikutnya berada di Ohio. Siapa yang lebih dulu "mengunci" daerah ini, gerbang Gedung Putih akan lebih mudah dibuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo