Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembelotan Para Sepupu

Sebuah situs yang dikelola keluarga besar Presiden George W. Bush menganjurkan agar masyarakat memilih John Kerry.

1 November 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BECAUSE blood is thinner than oil. Sebaris kalimat ini bukan slogan baru Palang Merah Amerika Serikat, bukan pula jargon para juragan minyak dari Texas. Enam kata itu adalah moto yang diusung enam sepupu Presiden Bush untuk mendukung? John Kerry. Yup! Pemilu 2004 ini memang memberikan nuansa yang agak berbeda di lanskap politik Amerika, dengan munculnya "pembelotan" sejumlah anggota klan Bush lewat peluncuran situs bushrelativesforkerry.com pada pekan lalu.

Keenam sepupu itu bersua darah dengan George Bush lewat "jalur" Prescott Bush, mantan senator Republik dari Connecticut puluhan tahun silam. Prescott adalah ayah George Herbert Walker Bush alias kakek Presiden Bush. Prescott memiliki empat adik. Salah satunya adalah Mary Bush, yang menikah dengan Francis E. House, Jr.

Nah, para cucu pasangan Mary-Francis inilah yang mengumandangkan dukungan terhadap Kerry. Jadi, status kekerabatan mereka berada pada tingkat sepupu kedua (second cousin). Kedua keluarga besar itu terpisah setelah Presiden Bush senior pindah ke Texas, sementara keluarga House tetap bermukim di Connecticut. Meski begitu, George Bush senior dan Francis House tetap berhubungan amat dekat. Apalagi keduanya sama-sama kuliah di Yale.

Tapi kedekatan itu pupus di tataran anak-anak mereka. Tengoklah, misalnya, Tracy House Cannon, yang menulis, "George Bush adalah lelaki dengan visi dan simpati yang terbatas ?. Amat menyedihkan bila saya dengan kesadaran penuh tak bisa memilih anggota keluarga sendiri. Saya bukan tipe orang yang memandang hal ini dengan ringan. Tapi saat ini kehidupan banyak orang bergantung pada pertimbangan bahwa peran saya sebagai warga Amerika jauh lebih penting ketimbang peran seorang sepupu."

Saudari Tracy, Hilary House, bersaksi. "Kebijakan ekonominya (Bush) telah menghancurkan kehidupan, dan kebijakan militernya menyebabkan kematian setiap hari. Cukuplah sudah! Setelah 11 September, Presiden Bush mengeksploitasi ketakutan kita dan menggunakan tragedi mengerikan itu untuk meyakinkan masyarakat agar menerima kesalahan demi kesalahan yang dibuatnya. John Kerry akan memimpin ke arah yang benar."

Sepupu Bush lainnya dari Wisconsin, Jeanny House, dengan nada amat religius menulis, "Saya memilih John Kerry karena saya seorang Kristen. Saya tahu, sepupu saya (Presiden Bush) sering mengklaim bahwa Tuhan telah menunjuknya untuk mengepalai negeri ini?. Iman saya mengajarkan bahwa para pencinta damai adalah orang yang teberkati. Namun George Bush malah ingin mengobarkan kembali Perang Salib, yang menjadi salah satu fase paling memalukan dalam sejarah Kristen."

Ide untuk membuat situs itu muncul dari Hilary House, 39 tahun, mahasiswi hukum tahun ketiga di Universitas Washington, Connecticut. Ia mendapat ide setelah mendengar sepupunya, Jeanny, seorang pendeta di Wisconsin, hadir pada acara penggalangan dukungan untuk Kerry sambil melambaikan banner bertuliskan Bush Relatives for Kerry. Kerry, yang tertarik melihat banner itu, menanyakan pada Jeanny silsilah mereka, dan sambil bergurau berkomentar, "Kalau begitu, kalian bikin situs saja."

Sejauh ini belum ada komentar dari Presiden Bush. Namun, juru bicara Komite Nasional untuk Partai Republik, Yier Shi, berkata, "Mereka berhak mengeluarkan opini sebagai warga Amerika," ujarnya seperti dikutip harian Boston Globe.

Akmal Nasery Basral

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus