Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Dari 'Dokter Pisang' Sampai Franky Sahilatua

1 November 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesadaran menyelamatkan keanekaragaman hayati mendorong Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) memberikan penghargaan Kehati Award. Tahun ini, penghargaan diberikan kepada lima pelopor. "Ini bentuk apresiasi kami terhadap upaya seseorang atau lembaga yang secara luar biasa peduli terhadap kelestarian keanekaragaman hayati," kata Ismid Hadad, Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, menjelang penyerahan Kehati Award, 13 Oktober lalu.

Para pemenang dipilih dari sekitar 116 usulan yang masuk dari berbagai provinsi. Dari jumlah itu, mereka diperas menjadi 16 calon, lalu disaring lagi untuk mencari lima pemenang. Tim juri yang terlibat antara lain Bondan Winarno, Dr. Setijati Sastrapraja, Dr. Jatna Supriatna, Ully Hary Rusady, Effendy Sumardja, dan Poppy Dharsono.

Selain Amru Helmy Daulay, yang menerima penghargaan untuk kategori "Pendorong Lestari Kehati" (khusus penghargaan bagi kalangan pemerintah), pemenang lainnya adalah masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, untuk kategori "Prakarsa Lestari Kehati" (kelompok organisasi dan komunitas lokal). Masyarakat Baduy dianggap berhasil mempertahankan kawasan hutan seluas 5.635 hektare di hulu Sungai Ciujung.

Pemenang berikutnya adalah Setiawan Achmad, Direktur Pelaksana PT Great Giant Pineapple, Lampung, untuk kategori "Peduli Lestari Kehati" (kelompok perusahaan). Tim juri menilai perusahaan ini berhasil melestarikan plasma nutfah bambu dan konservasi tanah di tengah bisnis pengalengan nanas kualitas ekspor ke lebih dari 50 negara.

Prof Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc., peneliti dari Universitas Udayana, Bali, menerima penghargaan kategori "Cipta Lestari Kehati" (kelompok akademisi). Suprapta, yang dijuluki "dokter pisang", berhasil menemukan biopestisida dari rimpang lengkuas dan daun sirih untuk mengobati penyakit layu pisang yang pernah menghancurkan 60 persen kebun pisang di Pulau Bali. Ia juga menemukan formula "Frontir", pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit busuk batang vanili.

Penerima award kelima adalah penyanyi Franky Sahilatua untuk kategori "Citra Lestari Kehati" (kelompok media atau pelaku seni budaya). Nyong Ambon ini dinilai konsisten dengan kepeduliannya terhadap bencana dan ketidakadilan lewat syair lagu-lagu baladanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus