Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mesir Cabut Status Darurat sejak Pengeboman Gereja 2017

Mesir mencabut keadaan darurat setelah memberlakukakannya pada April 2017 menyusul pengeboman pada sejumlah gereja.

26 Oktober 2021 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Mesir Abdel Fattah el Sisi berbicara ketika bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela Sidang Umum PBB tahunan di New York City, New York, AS, 23 September 2019. [REUTERS / Jonathan Ernst]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Status darurat Mesir akan dicabut untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun diterapkan, kata Presiden Abdel Fattah el-Sisi, Senin, 25 Oktober 2021.

Mesir mulai memberlakukan keadaan darurat pada April 2017 setelah pengeboman  pada sejumlah gereja.

Sejak itu, status tersebut secara rutin diperpanjang masing-masing dalam periode tiga bulan kendati situasi keamanan sudah membaik.

"Mesir sudah menjadi ... oasis keamanan dan stabilitas di kawasan," tulis Sisi di Facebook seperti dikutip Reuters.

"Karena itu diputuskan, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, bahwa perpanjangan keadaan darurat di semua wilayah negara ini dibatalkan," kata Sisi.

Sebelumnya, pihak berwenang berdasarkan status darurat memiliki kekuasaan luas untuk menahan atau menindak orang-orang yang disebut otoritas sebagai musuh negara.

Status itu diterapkan selama perpanjangan masa penindakan keras terhadap perbedaan pendapat di bawah pemerintahan Abdel Fattah el-Sisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus