TUJUH korban perang gang pengendara sepeda motor di Sydney, Australia, dikuburkan akhir pekan silam. Tiga puluh satu orang lainnya terbaring di rumah sakit dalam keadaan cedera. Polisi melancarkan berbagai tuduhan terhadap 31 orang yang dltahan, tapi sejauh ini belum satu pun yang dapat dihadapkan ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan. Perkelahian massal antargang itu pecah 2 September siang di lapangan parkir sebuah hotel di Milperra, 33 kilometer di barat daya Sydney. Hari naas itu bertepatan dengan Father's Day - yang jatuh setiap hari Minggu pertama September dan dirayakan masyarakat Australia. Hari itu, British Motor Cycle Club's menyelenggarakan "pasar" bagl penggemar sepeda motor yang ingin mengganti suku cadang kendaraannya dengan cara tukar-tambah. Inilah yang mengundang kehadiran dua grup penunggang sepeda motor, Bandidos dan Comancheros, yang berseteru mengibarkan "pertempuran" di tempat itu. "Kami melihat mereka membawa senjata api," kata seorang anggota Bandidos yang tiba di tempat ltu beserta rombongannya setelah kelompok Comancheros, dalam jumlah puluhan orang, berkumpul di lapangan parkir itu. Anggota Bandido ini, menurut pengakuannya, minta kawan-kawannya agar tetap duduk di sepeda motornya sementar. dia mendatangi grup "lawan". Kesalahpahaman rupanya tak terelakkan, dan perkelahian massal pun pecah. Dalam kerusuhan ini kedua kelompok mencelakakan lawan dengan besi, pisau dan pentungan untuk bermain baseball "Betul-betul gila," ujar seorang saksi mata. Tak heran bila orang-orang yang tengah santai berlibur menikmati matahari musim rontok di Viking Tavern pada panik dibuatnya. Ada yang berlindung di balik pintu, ada yang menyuruk di bawah meja, ketika "pertempuran", yang berjalan hampir satu jam itu, berkecamuk. Ketika itulah kepala Leanne Walters, 19, disambar peluru. Gadis remaja itu, yang tengah menjajakan kupon amal, tewas bersama enam orang lainnya, anggota kelompok pengendara sepeda motor. Menurut polisi, kejadian itu adalah peristiwa pertama kali di antara gang penunggang sepeda motor Australia berkelahi dengan menggunakan senjata api. Keadaan baru tenang setelah polisi bersenjata lengkap menguasai tempat itu. Beberapa orang ditangkap, sekitar 200 orang yang hadir di sana diperiksa, dan sehari sesudahnya daerah itu masih diawasi patroli polisi. Tapi di antara mereka yang ditahan belum ada yang dapat dihadapkan ke pengadilan dengan tuduhan melakukan pembunuhan. Hingga pekan lalu, terhadap 31 orang yang disekap itu tuduhan yang dilancarkan hanyalah menimbulkan keadaan penuh bahaya, menggunakan senjata untuk mencederai orang lain, melakukan teror terhadap umum, dan melawan sewaktu ditangkap. Pekan lalu, ketika beberapa pengendara sepeda motor menguburkan kawan-kawannya yang tewas, orang tetap dicengkam ketakutan - khawatir "gencatan senjata" dilanggar. Ternyata, Comancheros dan Bandidos menaati seruan polisi yang minta kedua kelompok agar menahan diri. Kendati demikian, kelompok Bandidos masih memperlihatkan sikap menantang pada polisi. Mereka memakai jaket kulit dengan berbagai emblem, pita merah dan kuning, yang menandai kelompoknya. Dua jenazah anggota Bandidos dikuburkan di pemakaman Katolik dengan dikawal 30 pengendara sepeda motor. Dua jenazah anggota Comancheros dikuburkan diam-diam di pemakaman lain di Sydney dan seorang lagi di pemakaman keluarganya. Leanne Walters, yang jadi korban peluru nyasar dalam "pertempuran' penunggang sepeda motor itu, dikebumikan di pemakaman umum. Belum tampak tanda yang pasti apakah Bandidos dan Comancheros akan menyulut "pertempuran" kembali, atau tak akan mengulanginya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini