Misteri antonov

TIDAK banyak bisa diungkapkan dari peristiwa pembajakan pesawat Antonov-24 yang dalam penerbangan melintasi perbatasan Uni Soviet--RRC, Kamis dua pekan lalu. Kantor berita Soviet Tass menyatakan pesawat bermesin dua itu dibajak oleh seorang bersenjata, sedangkan sumber tak resmi Cina menyebutkan empat pembajak. Yang pasti, sesudah tertahan di RRC satu minggu, pesawat milik Aeroflot itu dikembalikan Beijing ke Moskow, lengkap dengan 250 penumpang berikut awak. Bagaimana nasib pembajak tidak disebut-sebut. Pihak Soviet sangat memuji kerja sama yang diperlihatkan Cina. "Kami berterima kasih untuk semangat bertetangga baik dari pihak RRC," tulis Tass. Yang dimaksudnya tak lain kesediaan para petugas Cina untuk bekerja keras tiga hari tiga malam menangani kasus tersebut. Dan juga sikap Beijing yang mau merahasiakan hal-hal yang kira-kira merugikan nama baik Soviet. Mungkin karena itu pula juru bicara Deplu RRC Ma Yuzhen menghemat informasinya. Dalam pernyataan tertulis dikatakan bahwa' Antonov-24 telah mendarat di Provinsi Heilongjiang, timur laut RRC, dekat perbatasan Soviet dan semua penumpang beserta awak pesawat kemudian dikembalikan dengan selamat ke tanah airnya. Tidak ada keterangan terinci tentang pembajak dan bagaimana sikap RRC terhadap mereka. Juga sama sekali tidak ada informasi tentang Antonov. Padahal, seorang petugas RRC di Heilongjiang telanjur menyatakan bahwa pesawat itu sedang dalam rute penerbangan tetap dari Ghita, timur laut Soviet, ke Korea Utara. Beberapa penumpang mencoba membajaknya ke Korea Selatan, tapi karena kehabisan bahan bakar terpaksa mendarat di Gannan, Heilongjiang, 200 km dari Qiqihar. dekat perbatasan RRC-Mongolia Dalam Tass sebaliknya menegaskan pesawat itu berada dalam rute penerbangan lokal. Siapa gerangan pembajak? Uni Soviet tidak pernah kekurangan pembangkang, tapi baru kali ini ada yang berhasil melarikan pesawat. Hanya saja perencanaan kurang matang. Lagi pula, wilayah Rusia terlalu luas, medannya juga terlalu sukar, hingga. tiap pelarian akhirnya sia-sia belaka.