Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

NEGARA Islam Irak dan Suriah (ISIS) belum tamat.

2 Oktober 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
NEGARA Islam Irak dan Suriah (ISIS) belum tamat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SURIAH
Baghdadi Masih Hidup

NEGARA Islam Irak dan Suriah (ISIS) belum tamat. Kelompok ekstremis Sunni itu merilis rekaman suara pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi, Kamis pekan lalu. Baghdadi sempat beberapa kali dikabarkan tewas dalam sejumlah serangan militer di Suriah.

Organisasi berita Al-Furqan, yang berafiliasi dengan ISIS, menyebarkan rekaman audio berdurasi 46 menit tersebut. Rekaman itu keluar setelah Rusia mengklaim telah membunuh Baghdadi dalam serangan udara di Raqqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah, Juni lalu.

Dalam rekaman itu, Baghdadi memuji pasukannya karena memberi perlawanan ulet dalam pertempuran di Mosul, Irak. Dia juga menyerukan milisi ISIS di seluruh dunia untuk melanjutkan perlawanan. "Teruskan jihad," ucapnya, seperti dikutip The New York Times.

Rekaman terbaru ini terdengar mirip dengan rekaman Baghdadi, yang pernah beredar pada November tahun lalu. Tapi, "Dia merujuk pada ancaman nuklir Korea Utara terhadap Amerika Serikat dan Jepang, yang mengindikasikan bahwa rekaman itu dibuat baru-baru ini," kata beberapa analis dari lembaga riset Timur Tengah, The Middle East Media Research Institute, kepada Daily Mail.

CINA
Menutup Bisnis Korea Utara

KEMENTERIAN Perdagangan Cina memerintahkan perusahaan-perusahaan milik Korea Utara di negara itu ditutup, Kamis pekan lalu. Keputusan Beijing ini merupakan tindak lanjut atas sanksi ekonomi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Pyongyang.

Pemerintah Cina memberi waktu 120 hari untuk penutupan tersebut. Bank sentral Cina juga telah memperingatkan semua bank di negara itu agar berhenti memberikan layanan keuangan kepada nasabah baru Korea Utara serta mengurangi pinjaman untuk nasabah lama. "Bank-bank diwajibkan ikut menerapkan sanksi PBB," begitu diberitakan Reuters.

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memperluas sanksi terhadap Pyongyang. Badan dunia itu mengambil aksi tegas menyusul uji coba bom nuklir keenam dan terbesar yang dilakukan Korea Utara bulan lalu. Ini resolusi kesembilan Dewan untuk menanggapi program rudal balistik dan nuklir Korea Utara sejak 2006.

Keputusan Beijing merupakan langkah maju karena Cina selama ini mitra dagang utama Korea Utara. Cina juga dikenal sebagai pelindung diplomatik rezim komunis Kim Jong-un. Karena itu, kerja sama Cina penting artinya bagi kesuksesan penerapan sanksi PBB terhadap Pyongyang. "Isu nuklir Semenanjung Korea mempengaruhi perdamaian dan stabilitas kawasan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang.

Amerika Serikat sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap delapan bank dan 26 warga negara Korea Utara. Presiden Donald Trump bahkan meneken keputusan presiden untuk mempereteli akses Pyongyang ke sistem perbankan internasional.

INDIA
Insiden Kereta Tewaskan Puluhan Orang

SEDIKITNYA 22 orang tewas dan 35 cedera parah akibat terinjak-injak dalam sebuah kecelakaan di Mumbai, India, Jumat pekan lalu. Insiden itu terjadi di sebuah jembatan penyeberangan antara stasiun kereta Prabhadevi dan Parel. "Peristiwa itu terjadi saat jam sibuk, sekitar pukul 10.30," kata Anil Saxena, juru bicara Kementerian Perkeretaapian India, seperti dikutip CNN.

Saxena mengatakan hujan yang turun mendadak telah membuat puluhan orang menjejali jembatan. Begitu hujan berhenti, orang-orang mulai kembali bergerak. Namun sebagian orang terpeleset dan menyebabkan penumpukan. Inilah yang mengawali insiden tersebut.

Rekaman televisi dan media sosial dari tempat kejadian menunjukkan kerumunan orang terperangkap di jembatan. Dengan putus asa, mereka berupaya memanjat pagar dan tangga agar tidak terinjak orang-orang di belakangnya. "Orang-orang di luar jembatan menarik keluar tubuh-tubuh yang tak lagi bernyawa," begitu diberitakan situs NDTV.

Polisi tengah menyelidiki insiden mematikan tersebut. Polisi menduga korsleting listrik akibat hujan di dekat jembatan telah menimbulkan suara yang keras. Orang-orang yang mendengar suara itu panik dan lari berhamburan menuju jembatan.

INGGRIS
Yingluck Mencari Suaka di Inggris

LAMA diburu aparat penegak hukum Thailand, bekas perdana menteri Yingluck Shinawatra rupanya berada di London, Inggris. "Dia tengah mencari suaka politik," kata seorang sumber dari partai politik Pheu Thai, seperti dikutip CNN, Jumat pekan lalu.

Mahkamah Agung Thailand memvonis Yingluck lima tahun penjara. Selama menjabat perdana menteri, dia dianggap lalai atas program subsidi beras yang kontroversial. Skema subsidi itu membebani negara miliaran dolar.

Yingluck tak pernah hadir dalam persidangan. Dia bahkan kabur dari Thailand pada Agustus lalu. Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha sebelumnya menyebut Yingluck melarikan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus