Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JEPANG
Perdana Menteri Didesak Mundur
PERDANA Menteri Jepang Taro Aso diminta meletakkan jabatannya. Desakan itu datang dari sejumlah fungsionaris Partai Demokrat Liberal pekan lalu. Partai juga membuat petisi yang ditandatangani 133 anggota parlemen, termasuk Menteri Kehutanan dan Perikanan Shigeru Ishiba dan Menteri Keuangan Kaoru Yosano.
Desakan mundur itu sebagai reaksi atas rencana Aso membubarkan parlemen pada 21 Juli dan menyelenggarakan pemilu pada Agustus mendatang. ”Banyak orang khawatir terhadap rencana pembubaran parlemen dan penyelenggaraan pemilu,” ucap Yosano.
Gerakan untuk menggulingkan Aso dipicu oleh meningkatnya angka pengangguran, skandal kabinet, dan resesi ekonomi yang melanda Negeri Matahari Terbit. Penolakan partai terhadap kepemimpinan Aso semakin kuat sejak Partai Demokrat Liberal kalah dalam pemilihan wilayah di Tokyo.
IRAN
Pesawat Penumpang Jatuh
SEBUAH pesawat milik maskapai penerbangan Caspian Airlines jatuh di Desa Jannatabad, sekitar 75 mil barat daya Teheran, Iran, setelah 16 menit lepas landas dari Bandar Udara Internasional Imam Khomeini di Teheran menuju ibu kota Armenia, Yerevan, Rabu pekan lalu. Pesawat yang mengangkut 153 penumpang dan 15 awak itu ditemukan terpotong-potong dan hangus terbakar.
Menurut saksi mata, pesawat buatan Rusia berusia 22 tahun ini menghunjam tanah dengan ekor terbakar. Reruntuhan tersebar di sebuah lokasi luas daerah pertanian di Provinsi Qazvin, sekitar 120 kilometer barat daya Teheran. ”Semua penumpang tewas,” kata Direktur Pertolongan Kota Qazvin Hossein Bahzadpour.
Caspian Airlines adalah perusahaan penerbangan patungan Rusia-Iran, yang didirikan pada 1993. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan memerintahkan penyelidikan kepada kementerian transportasi terhadap tragedi ini.
BURMA
Pembebasan Tahanan Politik
SETELAH ada desakan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah Burma akhirnya bersedia membebaskan sejumlah tahanan politik. Mereka mendapat pengampunan agar bisa mengikuti pemilihan umum tahun depan.
Keputusan yang diumumkan oleh utusan khusus Burma untuk PBB, Than Swe, pekan lalu itu tak menyebutkan berapa jumlah tahanan politik yang akan dibebaskan. Saat ini diperkirakan jumlah tahanan politik mencapai 2.100 orang, termasuk pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.
Than Swe tak menyebutkan apakah Suu Kyi termasuk yang akan dibebaskan. Menurut dia, hanya tahanan yang direkomendasikan oleh pemerintah yang bakal menghirup udara bebas.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang berkunjung ke Burma pekan lalu, melukiskan langkah tersebut sebagai keputusan menggembirakan. Pihaknya akan terus memantau perkembangan ini.
RUSIA
Aktivis HAM Terbunuh
PEJUANG hak asasi manusia Natalya Estemirova, 50 tahun, ditemukan tewas dengan dua luka di kepala di sebuah hutan di wilayah Republik Ingushetia, Rabu pekan lalu. Estemirova sebelumnya diculik orang tak dikenal dari rumahnya di Grozny, Chechnya, saat hendak berangkat kerja di hari yang sama.
Menurut kelompok HAM yang berpusat di New York, Human Rights Watch, Estemirova kemungkinan diculik dan dihabisi karena ia banyak menangani kasus ”sangat sensitif” pelanggaran HAM di Chechnya. Apalagi Estemirova juga dikenal kritis terhadap Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov.
Estemirova pernah meraih tiga penghargaan bagi aktivis HAM, termasuk Penghargaan Anna Politkovskaya, nama jurnalis investigasi Rusia yang terbunuh tiga tahun lalu. Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengutuk pembunuhan itu dan menyatakan pembunuh Estemirova harus dijatuhi hukuman seberat mungkin.
Pemerintah Amerika Serikat juga menyampaikan belasungkawa. Juru bicara Departemen Luar Negeri, Ian Kelly, berharap pemerintah Rusia dapat mengadili pelaku penculikan dan pembunuhan Estemirova. ”Kami mengenang Estemirova sebagai pribadi yang teguh mencari kebenaran. Dia merupakan obor dalam upaya penegakan HAM di Chechnya,” kata Kelly.
KOREA UTARA
PBB Jatuhi Sanksi Baru
KOMISI Sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa Kamis pekan lalu melarang semua negara anggota PBB menjalin hubungan bisnis dengan lima perusahaan yang dianggap terlibat dalam program nuklir Korea Utara. Kelima perusahaan itu adalah perusahaan dagang Namchongang, Korea Hykosin, Korea Tangun, Biro Energi, dan Atom Korea Utara.
Sebuah perusahaan yang bermarkas di Iran, Hong Kong Electronics, juga dikenai sanksi karena dituduh mentransfer uang miliaran dolar yang digunakan untuk program nuklir Korea Utara. Sanksi juga diberikan kepada lima warga Korea Utara yang terlibat dalam pengembangan program nuklir. Mereka dikenai larangan melakukan perjalanan dan aset keuangan mereka dibekukan.
Hubungan antara Korea Utara dan dunia internasional semakin memanas sejak pemerintah Pyongyang mundur dari perundingan enam negara yang membahas penghentian program nuklir Korea Utara. PBB juga melarang pengiriman dua jenis material-graphite dan para-aramid fiber ke negara komunis itu karena khawatir akan digunakan untuk membuat bagian dari rudal balistik.
THAILAND
Desakan Menangkap Thaksin
KEJAKSAAN Agung Thailand mendesak pemerintah Fiji menangkap mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang tengah berada di negara tersebut. Permintaan itu disampaikan kementerian luar negeri Thailand pekan lalu.
Thaksin diketahui tiba di ibu kota Fiji, Suva, dengan memakai pesawat pribadi. Di negara yang berada di Pasifik Selatan itu, ia mengadakan pertemuan dengan perdana menteri sekaligus panglima militer Frank Bainimarama.
Taipan telekomunikasi itu berencana menanamkan modal senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 3 triliun. Upaya penangkapan sempat dilakukan saat Thaksin, yang memegang paspor Montenegro, singgah di Kuala Lumpur, Malaysia. ”Entah bagaimana caranya ia berhasil lolos,” kata Wakil Perdana Menteri Thailand Thaworn Sennian.
Upaya penangkapan Thaksin di Fiji bukan perkara mudah. Menurut Sirisak Tiyapan, dari Departemen Urusan Luar Negeri Kejaksaan Agung, ekstradisi Thaksin ke Thailand tergantung pada kemauan Fiji lantaran kedua negara tak mempunyai perjanjian ekstradisi.
Nunuy Nurhayati (CNN, BBC, Reuters, AFP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo