Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

19 November 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FILIPINA
Trump Rangkul ASEAN

LAWATAN Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsabangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Manila, Filipina, berjalan mulus. Dalam pertemuan selama dua hari itu, Trump merangkul negaranegara Asia Tenggara dalam kerja sama perdagangan dengan Negeri Abang Sam.

Kepada para pemimpin negara ASEAN, Trump menyatakan ingin menjalin hubungan perdagangan yang saling menguntungkan. "Kami mencari kemitraan ekonomi berdasarkan keadilan dan timbal balik," kata Trump, seperti dikutip dari Asia Nikkei.

Sejak awal November, Trump menjalani rangkaian 12 hari lawatan perdananya di Asia. Ia mengunjungi Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Trump juga hadir di Da Nang, Vietnam, mengikuti KTT Kerja Sama Ekonomi AsiaPasifik (APEC). Setelah dari Vietnam, Trump mengakhiri lawatannya di Manila.

Amerika di bawah Trump mundur dari kerja sama perdagangan bebas TransPasifik yang dulu digagas di era Barack Obama. "Kami memilih menjalin kesepakatan perdagangan bilateral dengan negaranegara AsiaPasifik," kata Trump. Negaranegara Asia Tenggara termasuk yang jadi mitra incaran Trump.

Di Da Nang dan Manila, Trump memuji kemajuan transformasi ekonomi negaranegara Asia, termasuk Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Presiden Filipina Rodrigo Duterte membalas pujian Trump. "Presiden Trump berkunjung saat ASEAN merayakan ulang tahun ke50. Kepentingan kami bersama untuk menjaga kedekatan ASEANAmerika," ucap Duterte.

AMERIKA SERIKAT
Penembakan di Sekolah

AKSI penembakan kembali melanda sebuah sekolah di Amerika Serikat. Kevin Janson Neal, 43 tahun, menembak secara membabibuta di tujuh lokasi, termasuk Sekolah Dasar Rancho Tehama di Tehama County, North California, Selasa pagi pekan lalu.

Serangan Neal menewaskan lima orang dan melukai sepuluh lainnya. "Tidak ada anakanak yang terbunuh," kata Phil Johnston, Asisten Sheriff Tehama County, seperti diberitakan ABC News. Sepuluh korban luka, termasuk dua siswa, dilarikan ke rumah sakit.

Neal menyerang SD Rancho Tehama saat kegiatan belajar belum dimulai. Seorang anggota staf sekolah langsung bergerak cepat ke arah sejumlah ruang kelas begitu mendengar suara tembakan. "Kami mengunci pintu dan para siswa bersembunyi di bawah meja," ujarnya.

Neal melepaskan 30 tembakan dengan senapan semiotomatis. Namun ia frustrasi karena tidak bisa memasuki ruang kelas yang terkunci. "Ia lantas menembaki lokasi lain," kata Johnston. Polisi mengakhiri nyawa Neal dengan tembakan. Motif penembakan belum diketahui.

Insiden di Rancho Tehama menambah panjang daftar kasus penembak­an mematikan di Amerika. Awal Oktober lalu, seorang pria bersenjata api menembaki kerumunan penonton konser musik di Las Vegas, Nevada. Sedikitnya 58 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka. Peristiwa di Las Vegas itu tercatat sebagai aksi penembakan ke273 sepanjang 2017.

ZIMBABWE
Akhir Kekuasaan Mugabe

SETELAH 37 tahun berkuasa, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe terancam kehilangan takhtanya. Pasukan militer Zimbabwe turun ke jalanjalan Harare dan mengambil alih ibu kota negara itu sejak Selasa malam pekan lalu. Militer juga menjadikan Mugabe tahanan rumah.

Militer membantah aksi mereka sebagai perebutan kekuasaan dan memilih menyebutnya "transisi damai". "Kami tegaskan ini bukan kudeta militer," kata juru bicara militer, Mayor Jenderal Sibusiso Moyo, dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional.

Mugabe memimpin perang gerilya dan membawa Zimbabwe merdeka dari Kerajaan Inggris pada 1980. Sejak saat itu, ia menjadi penguasa Zimbabwe. Para kritikus dan lawanlawan politiknya menyebut Mugabe sebagai diktator yang korup dan kejam.

Di Harare, Mugabe terlibat negosiasi dengan pejabat tinggi militer dan dimediasi Pastor Fidelis Mukonori. "Mugabe berkeras bahwa ia adalah satusatunya penguasa sah Zimbabwe," kata seorang sumber intelijen, seperti diberitakan Reuters, Kamis pekan lalu.

Selama berkuasa, baru kali ini Mugabe mendapat tantangan berupa intervensi militer. Perlawanan terhadap Mugabe menguat setelah ia dikabarkan tengah menyiapkan istrinya, Grace Mugabe, 52 tahun, untuk menggantikannya. Padahal Emmerson Mnangagwa selama ini disebut sebagai kandidat terkuat penerus Mugabe.

Mnangagwa kini menjadi penantang terkuat Mugabe setelah ia didepak dari kursi wakil presiden pada awal bulan ini. Pria yang dikenal dengan julukan "buaya" itu mendapat dukungan kuat dari militer. Seperti Mugabe, Mnangagwa merupakan veteran perang kemerdekaan. "Dia sangat dihormati rakyat Zimbabwe," begitu ditulis The Independent.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus