Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Timur Tengah
Pelanggaran Arab Saudi di Yaman
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi dituding melanggar hukum internasional karena mengebom warga sipil dan melukai personel medis. Serangan pada 8 Oktober ini, menurut tim ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sedang menyelidikinya, "menimbulkan korban sipil yang proporsinya sangat tinggi, jika dibanding korban militer, dan bahwa hal ini semestinya bisa diantisipasi".
Pengeboman itu menyasar sebuah gedung pertemuan yang penuh orang di wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi. Laporan The New York Times menyebutkan korban tewas melampaui 100 orang dan lebih dari 500 mengalami luka-luka.
Salinan laporan tim itu kepada komisi Dewan Keamanan yang memantau sanksi terhadap pemberontak Houthi diperoleh kantor berita AP. Di dalamnya disebutkan bahwa tim tak menemukan adanya tindakan untuk mencegah korban sipil sebagaimana diwajibkan oleh hukum internasional.
Inggris
Akses Internet Assange Dibatasi
Pemerintah Ekuador membenarkan telah membatasi akses Internet di kedutaannya di London untuk memblokir hubungan Julian Assange, pendiri WikiLeaks, dengan dunia luar. Assange pertama kali melaporkan kondisi ini pada Senin pekan lalu dengan mengatakan koneksi Internetnya telah "dibuat buruk oleh pihak negara".
Melalui pernyataan resmi, Menteri Luar Negeri Ekuador menyebutkan bahwa pembatasan itu berkaitan dengan dipublikasikannya oleh WikiLeaks dokumen yang bisa mempengaruhi pemilihan umum presiden di Amerika Serikat. "Pemerintah Ekuador menghormati prinsip nonintervensi dalam urusan internal negara lain," katanya. "Ia tidak mencampuri proses pemilu eksternal, tidak pula mendukung calon tertentu."
Menurut laporan The Intercept, sejak WikiLeaks mulai mempublikasikan e-mail yang diretas dari akun para pejabat Partai Demokrat, Assange dituduh berusaha merongrong kegiatan kampanye Hillary Clinton, calon presiden dari Demokrat. Di tempat persembunyiannya di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris sejak menerima suaka, Assange masih menjalankan tugasnya sebagai editor WikiLeaks.
Komunitas intelijen Amerika yakin pemerintah Rusia berada di balik publikasi sejumlah e-mail; mereka meretasnya dan memberikannya kepada WikiLeaks. Menurut mereka, hal ini dilakukan "untuk mengintervensi proses pemilu Amerika". WikiLeaks, sebagaimana prinsip yang dianutnya sejak awal, tak mau tahu asal-usul atau identitas pemberi dokumen yang disebarkannya.
Para pejabat intelijen Amerika tak memberi bukti untuk mendukung tudingan kepada Rusia. Tapi ahli-ahli keamanan jaringan Internet yang menyelidiki peretasan server Komisi Nasional Demokrat menunjuk sejumlah kebetulan yang sangat kuat.
Arab Saudi
Bersalah Membunuh, Pangeran Dieksekusi
Seorang pangeran Arab Saudi dieksekusi pada Selasa pekan lalu setelah dinyatakan bersalah membunuh seorang pria dalam sebuah perkelahian. Pangeran bernama Turki bin Saud bin Turki bin Saud al-Kabir itu, menurut kantor berita AFP, menjadi orang ke-134 yang harus menjalani hukuman mati sepanjang tahun ini.
Tak ada keterangan terinci mengenai bagaimana eksekusi itu dilakukan—biasanya, untuk kejahatan yang dianggap paling keji, dipenggal kepalanya.
Menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri, pengadilan umum menyatakan Pangeran Turki bersalah membunuh temannya, Adel bin Suleiman al-Muhaimmed. Vonis ini diperkuat oleh pengadilan banding dan mahkamah agung. Perintah Kerajaan pun dikeluarkan untuk melaksanakan hukuman.
Laporan televisi Al Arabiya mengungkapkan keluarga korban menolak tawaran "uang darah" atau kompensasi yang dibayar pelaku agar tak menuntut hukuman mati. Kementerian Dalam Negeri menegaskan, pemerintah "bertekad menjaga ketertiban, menstabilkan keamanan, dan menegakkan keadilan dengan menjalankan aturan yang diperintahkan Allah".
Melalui media sosial, banyak yang memuji Raja Salman karena mau bertindak tegas dalam kasus itu. Selama ini, sangat sedikit anggota keluarga kerajaan yang dihukum mati. Kasus yang paling dikenal adalah eksekusi terhadap Faisal bin Musaid al-Saud, yang membunuh pamannya, Raja Faisal, pada 1975.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo